Isu SARA bukan saja harus diwaspadai para peserta Pilkada, namun seluruh elemen penjaga NKRI. Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, mengamati indikasi beberapa kelompok yang sengaja meluncurkan isu itu.
Salah satunya, kelompok yang tak suka ajaran Pancasila. Mereka adalah kelompok yang sibuk melempar isu SARA, membentur-benturkan suku, agama, dan etnis dan mengajak orang berpikir tidak rasional.
"Siapapun dua yang lemparkan isu itu sama dengan radikalis yang harus dihajar negara," tegasnya kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat, 27/7).
Kelompok lain adalah pihak yang "menunggangi" Pilkada Jakarta untuk mempromosikan paham radikalisme. Ujung-ujungnya, tegas TB, mereka sama dengan teroris.
"Saya berada di posisi netral untuk katakan ini. Kalau misalnya ada timses yang lemparkan isu ini, sesungguhnya mereka lebih dekat dengan kelompok radikal bahkan mereka teroris," tudingnya.
Eks Sekretaris Militer Presiden itu menambahkan, sebaiknya semua pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi memperhatikan betul masalah-masalah fundamental tersebut.
"Jangan sampai mereka tidak sadar ditunggangi oleh kepentingan kelompok anti Pancasila yang memanfaatkan momentum. Saya mengatakan ini dari sudut pandang ideologi dan kepentingan NKRI," tegasnya.
Selain itu, dia meminta kepolisian lebih cermat dan mendalam melihat banyaknya kasus kampanye hitam berbau SARA. Jika tak mampu sendiri, Polri disarankannya untuk mengajak institusi keamanan lain untuk mendalami pelaku dan motif utama penyebaran isu tersebut.
"Kepada para peserta Pilkada saya ajak untuk lebih banyak bicara program sajalah. Tidak usah masuk ranah agama," tandasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: