Demikian disampaikan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, kepada
Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu. Dia membantah penilaian yang menyebut Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, tengah memoles citranya lewat pencalonan pasangan itu, terutama lewat sosok Basuki T. Purnama (Ahok).
"Visi dan rekam jejak adalah pertimbangan strategisnya yang didasari akal sehat dan bukan karena pertimbangan taktis atau kepentingan sempit seperti kepentingan pribadi Pak Prabowo atau Ibu Megawati," tegas Martin beberapa saat lalu (Rabu petang, 25/7).
Dia menegaskan, dukungan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto terhadao pencalonan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI datang dari ketulusan untuk melakukan perubahan. Tidak ada sedikitpun tujuan dukungan tersebut terkait politik uang atau maksud lain yang pragmatis.
"Malah kader dan simpatisan PDIP dan Gerindra saweran mengumpulkan uang untuk membantu biaya kampanye Jokowi," lugas Ketua Fraksi Gerindra di MPR itu.
Mengapa Megawati dan Prabowo begitu keras niatnya untuk mencalonkan Jokowi-Ahok? "Karena mereka menginginkan Indonesia baru yang lebih baik, bebas dari korupsi dan membangun ekonomi kerakyatan. Untuk itulah pilgub Jakarta ini dipilih sebagai awal perubahan itu," kata Martin menekankan.
[ald]
BERITA TERKAIT: