Bagi pengamat politik senior, Arbi Sanit, keterlibatan Prabowo dalam politik era reformasi ini salah satunya untuk membuktikan dia bukan sosok yang berlumuran kasus HAM. Kini, mantan komandan pasukan khusus TNI itu gencar mengkampanyekan pasangan Pilkada Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, baik lewat darat maupun udara. Adalah Prabowo yang menyorongkan nama Ahok ke PDI Perjuangan.
"Dia memoles citranya, pertama, dengan mendirikan partai yang diklaim pro rakyat. Di pilkada Jakarta, terlibat dalam pencalonan sepasang tokoh yang potensi berhasilnya tinggi pada Pilkada Jakarta," kata Arbi dalam wawancara beberapa saat lalu (Rabu, 25/7).
Tapi sejauh ini, namanya belum pulih. Buktinya, lanjut Arbi, adalah pemilu dan pilpres 2009. Gerindra kurang maksimal dalam perolehan suara dan pencalonan Prabowo sebagai wakil presiden juga gagal.
"Dia punya cita-cita tinggi untuk dirinya, tapi belum tercapai," ujar pengajar politik Universitas Indonesia itu.
Dari pengamatannya, sosok Prabowo masih menyisakan trauma cukup dalam bagi masyarakat. "Dan kelompok korban pelanggaran HAM itu bersama publik umumnya tidak lagi mau bergantung pada tentara," imbuhya.
Masih menurutnya, masyarakat Indonesia memang punya kecenderungan pelupa pada dosa-dosa masa lalu tokoh yang ingin maju ke dalam pemilihan.
"Namun, untuk beberapa perkara besar, ingatan publik masih amat kuat," pungkas dia.
[ald]
BERITA TERKAIT: