Kondisi tiga warga negara Indonesia (WNI) yang tertembak di wilayah Aurora, Kota Denver, Colorado, Amerika Serikat, sudah membaik.
Juru Bicara Kementerian Luar NeÂgeri Michael Tene menuturÂkan, pihaknya sudah memÂbeÂriÂkan instruksi kepada seluruh apaÂrat pemerintah di pusat maupun perwakilan untuk memperoleh informasi rinci mengenai adanya WNI yang turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
“Pak Menlu Marty Natalegawa langsung mendatangi keluarga korÂban yang berada di Jakarta unÂtuk mengungkapkan keprihatinan dan kesiapan Kemenlu untuk memÂberikan bantuan dan fasilitas yang diperlukan,†kata Michael Tene kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, dua WNI yaitu Rita Pailina (45 tahun), dan Prodeo Et Patria Situmeang (15 tahun) menjadi korban penembaÂkan di The Century 16 Movie Theater, 20 Juli 2012, di Aurora, CoÂloraÂdo, Amerika Serikat. SeÂbeÂnarnya ada satu lagi warga InÂdonesia, Anggiat M Situmeang (45 tahun) ikut jadi korban. Tapi, dia bukan lagi WNA karena sudah jadi warga negara AmeÂriÂka. Aksi peÂnemÂbakan brutal terÂsebut dilakukan JaÂmes Eagen HolÂmes yang meÂngaÂku sebagai ‘JoÂker’ yang meÂneÂwaskan 12 orang dan meÂlukai 59 penonton film Batman The Dark Knight Rises.
Michael Tene selanjutnya mengatakan, tiga WNI yang terÂluÂka merupakan satu keluarga, suaÂmi, istri dan satu anak.
“Kami terus pantau perÂkembangannya,†katanya.
Berikut kutipan selengkpanya:
Informasi terkahir yang kami dapat, kondisinya sudah memÂbaik tapi masih di rumah sakit.
Yang terkena tembakan itu Ibu Rita Paulina. Luka tembak Ibu Rita di lengan kiri dan kaki kiri. SeÂÂÂdangkan anaknya, Prodeo SiÂtuÂmeang menderita luka temÂbak di punggung bawah sebelah kiri. KaÂlau Pak Anggiat M Situmeang menderita luka meÂmar di mata sebelah kiri akibat terkena serÂpihan dinding. KetiÂgaÂnya, langÂsung mendapatkan perawatan.
Kapan kira-kira pulih?
Kami berharap, kondisinya cepat pulih semua. Menurut informasi yang kami terima, yang bersangkutan dalam keadaan stabil. Proyektil peluÂrunya yang saat itu masih meÂnemÂpel di kaki, kini sudah diopeÂraÂsi. Tapi tidak mengenai organ vital.
Serpihan yang mengenai Pak Anggiat Situmeang sudah dikeÂluarkan, Ibu Rita sudah menjalani opeÂrasi, dan anaknya sudah diÂizinÂkan meninggalkan ruÂmah sakit. Karena sudah memÂbaik.
Apakah Menlu Marty NataÂleÂgawa juga menghubungi peÂmerintah setempat?
Nggak. Kan masalahnya sudah ditangani pihak yang berwajib di Amerika Serikat. Pelakunya kan suÂdah ditahan. Pastinya ada proÂses hukum di sana.
Apa Menlu mendatangi korÂban di rumah sakit?
Kan sudah ada konsulat jendeÂral kita di Los Angeles yang langÂsung melakukan pendampingan. NaÂmun, ketika Pak Menlu mengeÂtahui kejadian tersebut, langsung menghubungi dan menÂdatangi keluarga korban di JaÂkarta untuk memberikan bantuan dan faÂsilitas. Kami tidak mendaÂtangi korÂban di sana.
Bantuan apa yang diberikan Menlu bagi keluarga korban yang ada di Jakarta?
Bantuan dan fasilitas yang diperÂlukan. Misalnya kami akan membantu keluarga korban untuk pegurusan datang ke sana seperti pengurusan visa dan sebagainya. Tetapi kondisi terkahir yang kaÂmi peroleh, semuanya mulai memÂÂbaik.
Biaya pengobatannya diÂtangÂÂgung siapa?
Semua penduduk Amerika itu sudah ditanggung asuransi. MesÂki deÂmikian kami juga akan memÂfasilitasi sepenuhnya banÂtuan yang diperlukan terÂkait peÂrawaÂtan ketiga korban tersebut.
Kemenlu sudah menginstrukÂsikan perwakilan RI di sana unÂtuk terus melakukan pendamÂpiÂngan dalam masa peÂrawatan di rumah sakit.
Ketiga korban ke sana ngapain?
Pak Anggiat itu sudah lama beÂkerja di sana, sekitar 10 tahun laÂlu. Anak dan istrinya pun dibaÂwa Âke sana. Tetapi masih berstaÂtus warga negara kita. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.