Pendeklarasian Prabowo sebagai capres sudah dilakukan di acara internal Gerindra awal 2012 ini bersamaan dengan perayaan HUT Gerindra yang dihadiri oleh seluruh DPD Gerindra tingkat 1 dan 2 se-Indonesia serta seluruh pengurus sayap partai.
Partai Gerindra makin percaya diri dalam menentukan siapa-siapa saja yang pantas menjadi cawapres bagi mantan Danjen Kopasssus itu. Nama-nama tokoh besar pun masuk dalam bidikan.
"Munculnya nama Prabowo sebagai nomor urut pertama calon presiden dalam beberapa survei menunjukkan rakyat merindukan perubahan," ujar anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, kepada
Rakyat Merdeka Online, beberapa waktu lalu.
Gerindra yakin, karakter Prabowo yang tegas dan tidak peragu merupakan kebalikan dari pemerintahan yang berkuasa sekarang ini. Dengan yakin, legislator senior itu menyebut nama Prabowo sudah identik dengan perubahan.
"Cawapres masih dalam proses pemantauan dengan melihat elektabilitas masing-masing calon di masyarakat. Diharapkan tentu adalah orang yang sepemikiran dalam melaksanakan ekonomi kerakyatan dan memberantas korupsi sampai akarnya," ujarnya.
Dalam daftar itu ada sederet politisi dan tokoh nasional seperti Jusuf Kalla, Hatta Rajasa, Agus Martowardojo, Marzuki Alie, Irman Gusman, Surya Paloh dan Sultan Hamengkubuwono.
"Kami tidak main-main dalam mencalonkan seseorang menjadi cawapres. Haruslah orang yang sudah teruji dan memiliki integritas dan pengalaman yang luas. Karena itu anak seorang pejabat yang belum memiliki rekam jejak luas tidak akan pernah muncul dalam radar pemantauan Gerindra sebagai cawapres," tegas Martin.
Ketika didesak untuk menyebut siapa yang dimaksudnya dengan anak pejabat yang masih "hijau" itu, Martin dengan singkat menjawab Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, putra kedua dari Presiden Yudhoyono.
[ald]
BERITA TERKAIT: