AKU melihat kumbang terbang
Dari kembang ke kembang
Memindahkan tepung sari pada kepala putik
Menjadi polinator dalam proses pembuahan
Begitulah peran cendekiawan
Dalam kehidupan keseharian
Cendekiawan adalah awan
Berjalan mengikuti arah angin
Melindungi sengatan panas matahari
Bagi para musafir pencari kebenaran
Sungguh Tuhan telah memberi mereka ilmu
Dengan ilmunya mereka membangun jembatan
Menghubungkan setiap perbedaan
Mendirikan kepastian dalam ketidakmungkinan
Tak ada kesangsian bagi cendekiawan
Seperti nakhoda di tengah lautan
Hanya satu yang dijadikan pedoman
Melabuhkan bahtera di pelabuhan tujuan
Begitulah peran cendekiawan
Dalam kehidupan sebuah pemerintahan
Maka bila negaramu menuju ambang kegagalan
Tanyakan pada para cendekiawan
Peran apa yang sudah mereka mainkan
Dalam kehidupan ketatanegaraan
Sungguh celakalah mereka (para cendekiawan)
Yang telah mengabaikan keteladanan
22 Juni 2012
CATATAN: Sajak ini dibacakan pertama kali oleh penyairnya pada 22 Juni 2012 dalam acara Sarasehan Nasional Cendekiawan Indonesia yang diselenggarakan ISNU (inisiator), ICMI, PIKI, PHDI, ISKA, KCBI, Matakin) di Gedung Joang ’45, Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: