"Kami inginkan Bung Karno menjadi milik bangsa ini. Dengan pameran ini, kami percaya bahwa energi Bung Karno takkan pernah pupus. Api perjuangan Bung Karno akan terus ada dan tidak pernah padam," kata salah seorang cucu Soekarno yang kini menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, saat membuka pameran bertema "Energi Bung Karno" itu, seperti tersiar dalam rilisnya.
Sejumlah perupa dan pelukis yang meramaikan pameran seni diantaranya, Patrick Cornelis Wowor, Her Resmadi, Duvrart Angelo, Sumarwan, dan Nester Sinaga. Sejumlah tokoh politik nasional turut hadir dalam pembukaan pameran seperti Menteri Koperasi dan UKM yang juga politisi senior Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan; Calon Dubes RI untuk Italia, August Parengkuan, dan Pengamat Politik, Sukardi Rinakit.
Puan melanjutkan, generasi masa kini sudah sewajarnya mempunyai karya seni yang mewakili semangat dan jiwa untuk dikenang generasi mendatang. Dia menilai Indonesia sungguh beruntung punya pemimpin seperti Bung Karno. Melalui lembaran sejarah Indonesia diketahui bahwa Bung Karno adalah seorang negarawan dan sekaligus seniman.
"Lihat gedung MPR/DPR, lihat Monas, lihat Masjid Istiqlal. Semuanya menjadi warisan Bung Karno yang menuangkan hasratnya pada kesenian dalam bentuk landmark-landmark Indonesia," kata Puan.
Puan lalu menceritakan, ketika diasingkan sebagai tahanan politik di Ende, Flores, Bung Karno menyalurkan ide-ide-nya tentang Indonesia melalui seni. Masih ada lukisan pura Bali yang dibuat Bung Karno di Ende pada tahun 1935. Di dalam lukisan itu ada empat orang yang berdoa bersama dengan kepercayaannya masing-masing.
Dia menambahkan di Ende juga Bung Karno menghasilkan 13 naskah tonil. Pementasannya kala itu dilakukan di Gedung Imakulata, milik Paroki Katedral Ende.
Partai Puan sudah lama mengkampanyekan Juni sebagai bulan Bung Karno untuk memperingati kelahiran, wafat, pemikiran, dan kiprah Bung Karno sebagai pemimpin bangsa.
[ald]
BERITA TERKAIT: