POLING

Siapa yang Mau Pilih Hatta Rajasa di Pilpres?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 28 Mei 2012, 17:32 WIB
<i>Siapa yang Mau Pilih Hatta Rajasa di Pilpres?</i>
hatta-sby/ist
RMOL. Partai Amanat Nasional (PAN) kian optimis mencalonkan Hatta Rajasa. Partai matahari itu pun masih menganggap meraih dua digit angka perolehan suara pada 2014 merupakan keniscayaan. Instruksi Hatta mewajibkan PAN sekurang-kurangnya mendapat 1 kursi di tiap daerah pemilihan.

Hatta Rajasa, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, kemarin malam (Minggu, 27/5) juga menyatakan, partainya telah melakukan apa yang dinamakan pencalegan dini dari mulai tingkat kabupaten sampai provinsi dan DPR.

Nama mantan Menteri Perhubungan itu sempat dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi kereta rel listrik (KRL) hibah dari pemerintah Jepang. Juni tahun lalu, KPK memeriksa sang Menteri Koordinator Perekonomian sebagai saksi untuk dugaan korupsi pengangkutan kereta rel listrik (KRL) hibah dari Jepang di Departemen Perhubungan pada tahun 2006.

Sebelum Hatta, Bendahara Umum PAN, Jon Erizal, juga diperiksa sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai Direktur PT Powertel (perusahaan rekanan Dephub yang mengurus pengiriman). Kasus itu tak membuat optimisme Hatta Rajasa Cs kendur. Hatta tetap masuk dalam daftar calon presiden yang dijagokan berbagai survei meski hasilnya tak selalu baik.

Pada Oktober 2011, Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) menggelar survei yang dilakukan 3-8 Oktober. Waktu itu, Hatta Rajasa menduduki posisi buncit bersama tokoh Ormas Nasdem, Surya Paloh. Hatta ada di bawah sejumlah nama tokoh nasional lain seperti Sri Mulyani, Aburizal bakrie, Din Syamsuddin dan Jusuf Kalla. Sedangkan Prabowo Subianto dan Mahfud MD jadi juara.

Namun, perlahan citra Hatta merangkak naik setelah dia resmi menikahkan putrinya, Aliya Rajasa, dengan putra bungsu Presiden SBY, Ibas Yudhyono pada November silam. Meski demikian, dalam sejumlah survei posisi Hatta tak mendapat perbaikan. Misalnya, dalam survei Lembaga Survei Indonesia yang dilakukan 1-12 Februari lalu, Hatta hanya duduk di nomor 9 deret caores terpopuler. Tapi di sisi lain, pada survei itu Hatta divoni sebagai capres paling pintar dan bersih.

Dukungan dari pendiri utama PAN, Amien Rais, pun bersyarat. Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN itu tegaskan, PAN mesti bekerja keras untuk mewujudkan mimpi mereka mendudukkan Hatta di kursi Presiden.

Menurut pengamat politik senior, Arbi Sanit, dalam wawancaranya dengan Rakyat Merdeka Online Juli silam, cita-cita PAN meraih dua digit dan mengantar Hatta Rajasa sebagai capres adalah dongeng semata. Pengamat politik UI ini melanjutkan, tidak indikator yang menunjukkan bahwa PAN mengalami kemajuan radikal selama di bawah Hatta Rajasa. PAN statis di bawah putra Palembang itu.

Kemudian, Arbi melihat persoalan kepemimpinan calon besan Presiden SBY itu di kabinet. Selama dua tahun menjabat Menko Perekonomian, Hatta Rajasa tidak menunjukkan kinerja lebih baik daripada sebelum dia menjadi Menko. Seringkali menteri-menteri di bawahnya terlibat konflik, contohnya, konflik Menteri Keuangan dengan ESDM tentang saham Newmont di NTB.
 
Memang, kerja keras dari partai anak kandung reformasi itu adalah syarat mutlak. Kalau saja Hatta bisa membawa PAN menjemput perolehan dua digit pada Pemilu 2014, setidaknya keraguan itu meredup. Setidaknya, Hatta bisa buktikan bahwa dia berhasil mengangkat derajat partai, seperti yang sukses dilakukan sang besan terhadap Partai Demokrat pada Pemilu 2009.

Cemerlangnya profil Hatta Rajasa juga bergantung sangat pada keberhasilan program Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang digawangi langsung olehnya sebagai Menteri Koordinator Ekonomi.  Seperti diketahui, melalui program MP3EI pemerintah berharap bisa mengundang investasi senilai Rp 4.000 triliun selama 2011-2014.

Dari sisi BUMN, pemerintah menargetkan sebanyak 6,6 juta lapangan kerja bisa tersedot dari target investasi BUMN selama 2011-2014. Memang masih ada kritik sana-sini terhadap kebijakan itu yang salah satunya  tidak memberikan perhatian khusus pada revitalisasi pertanian, tapi hanya fokus pada industrialisasi atau ekonomi hilir.

Secara berimbang, pengamat ekonomi Centre for Information and Development Studies (Cides), Umar Juoro, mengatakan, kinerja Hatta Rajasa sebagai Menteri Koordinator Perekenomian sudah sangat bagus dan layak diberi acungan jempol. Umar mengatakan, bila pertumbuhan ekonomi ada masalah, maka hal itu bukan karena kinerja Hatta Rajasa, melainkan karena menteri-menteri yang berada di bawah kordinasinya kadang tidak sejalan. Misalnya saja, Menteri Keuangan Agus Martowardjo.

Bagaimana pandangan Anda tentang figur sang putra Palembang? Apakah Anda akan memilih Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014? Demikian tema poling kita kali ini. Menggunakan metode one IP one vote, hasil poling ini nantinya hanya gambaran sika pembaca setia yang berpartisipasi, bukan sikap masyarakat umum. Selamat bersikap! [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA