WAWANCARA, Marsekal Madya Daryatmo

Marsekal Madya Daryatmo: Kendaraan Super Canggih Diperlukan Saat Bencana

Sabtu, 26 Mei 2012, 09:46 WIB
Marsekal Madya Daryatmo: Kendaraan Super Canggih Diperlukan Saat Bencana
Marsekal Madya Daryatmo

RMOL. Badan SAR Nasional (Basarnas) membeli dua unit Hovercraft 380 TD dari Inggris seharga Rp 5 milliar. Saat ini beberapa orang anggota Basarnas menjalani pelatihan menjadi pengemudi kendaraan super canggih ini.

Menurut Kepala Basarnas, Marsekal Madya Daryatmo, ken­daraan yang dapat digunakan di segala medan ini dibeli untuk me­mudahkan evakuasi dan ope­rasi penyelamatan bencana. Ini terins­pirasi dari peristiwa di Aceh dan Wasior (Papua).

Berikut kutipan selengkapnya:  

Apa kegunaan dari hover­craft?

Ini kendaraan yang da­pat digunakan untuk kendaraan di air, darat, rawa-rawa,  dan pantai. Ini kendaraan super canggih. Ini diperlukan saat bencana.


Apa yang menginspirasi Ba­sar­nas untuk membeli Hover­crafts?

Ini adalah program tahun lalu yang terinspirasi dari kejadian tsunami Aceh tahun 2004. Dengan kondisi yang sangat sulit, membuat kita kesulitan masuk ke dalam area bencana. Maka di­perlu­kan kendaraan yang dapat digunakan di sungai, darat, laut, pantai, dan rawa-rawa.

Ini tentu memudahkan menye­lamatkan korban bila ada ben­cana. Kendaraan ini bisa diguna­kan untuk evakuasi di segala medan seperti dari laut langsung ke pantai, darat, lumpur, dan rawa-rawa.


Dalam situasi bencana se­perti apa Hovercrafts bisa di­gu­nakan?

Berdasarkan pengalaman se­perti saat musibah lumpur tiga meter di Wasior, Papua, tidak ada kendaraan-kendaraan yang dapat masuk ke sana. Hovercraft ini dipastikan bisa masuk. Selain itu juga bisa digunakan jika ada mu­sibah di daerah rawa-rawa atau tambak-tambak di mana perahu tidak bisa masuk, sekoci juga tidak bisa masuk, apa lagi mobil darat. Hovercraft ini mampu untuk menerobos daerah tersebut. Juga mampu menero­bos alang-alang.


Kenapa memilih hovercrafts dari Inggris?

Saat kami melakukan penga­daan, memang terbuka banyak yang daftar. Tapi dari segi harga serta kualitas hovercraft dari PT Griffon Inggris ini memang boleh dikatakan rajanya hover­craft di dunia.


Apakah Indonesia tidak me­miliki jenis hovercraft buatan sen­diri yang memiliki spesifi­kasi serupa?

Saya dengar ada. Tapi kemam­puannya baru pada tahap pe­ngem­bangan. Belum sampai pada tahap siap pakai.


Anda mendatangkan dua pe­latih hovercraft dari Inggris, berapa biaya yang dihabiskan?

Ini termasuk paket pembelian karena ini alat-alat baru. Sama seperti kalau kita beli pesawat, pelatihan, maintenance itu ter­masuk dalam paket pembelian.

Kita kalau beli alat itu kan sampai pelatihannya. Sampai kita betul-betul profesional untuk mengoperasikan. Kalau hanya beli, tidak ada pelatihan kan tidak bagus.


Kendaraan apa lagi yang di­perlu­kan Basarnas?

Kami perlu kendaraan untuk di laut seperti kapal. Kemudian helikopter juga diperlukan. Saat kecelakaan pesawat Sukhoi di Gunung Salak, helikopter semua yang berperan. Ke depan perlu tambahan helikopter medium class.  [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA