Tadi malam, bertempat di Bandung, komunitas
stoners (panggilan untuk para pecinta Rolling Stones) sukses mengggelar "Stones Party" sekaligus meluncurkan website komunitas mereka yang diharapkan bisa menghubungkan para fans band yang tahun ini genap berusia 50 tahun itu.
Dari rilis yang dikirimkan KTRSI ke redaksi beberapa saat lalu, diterangkan bahwa ide untuk membuat dan mencuatkan Komunitas The Rolling Stones Indonesia sebenarnya juga sudah lama digaungkan oleh para penggemar musik Rolling Stones di Indonesia. Tetapi baru sekitar bulan Februari 2012 digarap dengan serius.
Beberapa nama yang menjadi cikal bakal komunitas ini adalah sebagai berikut. Di bulan Oktober 2010, seorang anak muda penggila musik The Rolling Stones, Rudy Azhar lewat Baja Production-nya, menyelenggarakan Bandung Lautan Stoners di Score Bandung. Saat itu event musiknya dihadiri tak kurang dari 350 orang.
Melihat begitu besar animo yang ada tetapi tidak dikoordinir dengan baik, maka saat itu Rudy mencoba untuk mengajak kawan-kawannya yang lain untuk membuat cikal bakal komunitas bernama Komunitas Rolling Stones Indonesia (KRSI).
Ide membentuk organisasi ini bukan sekadar untuk mengumpulkan para penggila musik The Rolling Stones, tetapi banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan nantinya, seperti menyalurkan bakat setiap anggota, baik itu bermusik, berbisnis dan lainnya.
Lama ide tersebut digaungkan hingga pada tahun 2012 dimana komunitas tanpa sengaja berkumpul secara rutin di M Point Club, Blok M Jakarta. Kebetulan M Point secara teratur setiap bulannya menampilkan Acid Speed Band yang merupakan icon dari The Rolling Stones Indonesia. Nur Rachmat, Budy Rolling, Agus, Haviz, Rana Polii dan Rudy Azhar menjadi lebih sering bertemu dan ide yang tadinya digaungkan dua tahun lalu kembali hangat dan menjadi nyata lewat KTRSI atau Komunitas The Rolling Stones Indonesia.
Alhasil, KTRSI mendapat sambutan luar biasa di seluruh Indonesia. Adapun daerah yang telah resmi bergabung saat ini adalah Jakarta, Bogor, Bandung, Palembang, Bali, Makassar,Lampung, Tangerang, Tasikmalaya, Jember, Garut dan lain-lain.
Diperkuat oleh Dewan Pembina yang merupakan tokoh-tokoh stoners di Indonesia seperti: Kang Benny, Kang Dadang dan Kang Tatang dari Bandung, Aries Ducat dari Bekasi dan juga tak ketinggalan pentolan Acid Speed, Holdun dan Rico, didapuk untuk menjadi penasihat pada komunitas ini.
Secara formal kepengurusan KTRSI sudah mulai rapih dan menempatkan setiap wakil daerah untuk menjadi pengurusnya. Para pengurus KTRSI mengklaim bahwa organisasi ini bukan milik perorangan maupun segelintir kelompok.
"Organisasi ini adalah milik setiap
stoners di seluruh Indonesia. Jadi siapapun diperkenankan untuk menjadi anggota KTRSI," tegas Rudy Azhar.
Pengurus berharap, KTRSI dapat menjadi wadah untuk menuangkan ide-ide baik itu bermusik, bisnis dan kegiatan positif lainnya, yang pada akhirnya akan membawa anggota untuk selalu berpikir positif dan maju.
[ald]
BERITA TERKAIT: