Melalui pembangunan KTM ini diharapkan terjadi peningkatan kegiatan ekonomi yang signifikan di dalam dan antarkawasan. Sehingga, tercipta peluang kerja dan usaha baru," jelas Muhaimin di Islamic Center Blambanganumpu, Way Kanan, Lampung, Minggu (29/4).
Pembangunan KTM Way Tuba, kata Ketua Umum PKB ini, merupakan yang ketiga di Provinsi Lampung. "Dengan posisinya yang strategis, berada di dekat jalan lintas Sumatera, kemajuan yang diharapkan dapat segera tercapai," katanya.
Pembangunan KTM di daerah tersebut direncanakan berada di lahan seluas 70 hektare dan akan melibatkan lima kecamatan di daerah itu, yakni Bahuga, Buay Bahuga, Bumi Agung, Blambangan Umpu dan Waytuba. "KTM itu diharapkan menjadi rujukan dan pertumbuhan bagi wilayah di sekitarnya," imbuh Muhaimin.
Di samping posisinya yang strategis, lanjut Muhaimin, KTM Way Tuba juga memiliki potensi untuk pengembangan komoditas tanaman pangan, perkebunan dan pertambangan. Dijelaskan, pembangunan KTM ini pada dasarnya pembangunan yang bersifat multi pihak yang melibatkan peran pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat. Sehingga, proses pembangunannya memerlukan koordinasi yang intensif.
Pria yang akrab didapa Cak Imin ini menambahkan, pemerintah pusat dan daerah berkewajiban menyiapkan infrastruktur dasar dan program-program yang bersifat stimulan. Kemudian, swasta dan masyarakat yang akan melanjutkan dan pengembangkan potensi yang ada di kawasan tersebut. "Apabila bandara Gatot Subroto nanti sudah terbangun, saya tentu akan sering ke Way Kanan, terutama pada musim durian," canda Muhaimin.
Selain itu, masih kata Muhaimin, KTM adalah kawasan transmigrasi yang pertumbuhannya dirancang menjadi pusat pertumbuhan melalui pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan yang mempunyai beragam fungsi. Antara lain, pusat kegiatan pertanian berupa pengolahan barang pertanian jadi dan setengah jadi serta kegiatan agribisnis. Lalu pusat pelayanan agroindustri khusus dan pemuliaan tanaman unggul.
Sekedar informasi, program transmigrasi di Way Kanan dimulai sejak tahun 1965. Saat ini di daerah tersebut terdapat 19.205 Kepala Keluarga yang tersebar di 46 Unit Pemukiman Terpadu (UPT). [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: