Pemerintah Salah! Harusnya, Satu Nyawa Bisa Ganggu Hubungan dengan Malaysia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 28 April 2012, 10:22 WIB
Pemerintah Salah<i>!</i> Harusnya, Satu Nyawa Bisa Ganggu Hubungan dengan Malaysia
deo anti malaysia/ist
RMOL. Apa artinya kedekatan Republik Indonesia dengan Malaysia kalau rakyat di negeri jiran itu tidak pernah menghargai nyawa dan kehormatan TKI?

Direktur Eksekutif Migran Care, Anis Hidayah, mengaku muak dengan slogan-slogan kedekatan Indonesia-Malaysia yang terus-terusan didengungkan pemerintah RI sendiri tanpa melihat bagaimana perlakuan Malaysia pada TKI.

Dia menolak keinginan pemerintah yang tidak mau hubungan diplomatik dengan Malaysia rusak karena kasus TKI.

"Justru bagi kami jangan sampai hubungan diplomatik dengan Malaysia berdiri di atas nyawa TKI yang tak pernah dihargai Malaysia. Satu nyawa harus ganggu hubungan diplomatik," ujar Anis dalam diskusi bertajuk "Mengurus TKI Setengah Hati" di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (28/4).

Dari kasus-kasus puluhan pekerja domestik berwarga negara Indonesia di Malaysia, sampai kini kasusnya tak pernah jelas, meskipun kasusnya sudah terjadi lebih dari lima tahun. Salah satu contoh adalah kasus TKI, Kunarsih, yang tewas di kamarnya akibat disiksa majikan pada 2007.

"Waktu itu pemerintah berjanji untuk kasus Kunarsih tapi sampai hari ini proses hukumnya tidak jelas," jelasnya.

Menurut dia kasus kematian tiga TKI asal NTB karena tembakan brutal polisi Malaysia di kepala dan dada, harus jadi titik puncak evaluasi hubungan dengan Malaysia dan penanganan TKI di sana.

"Saya kira ini jadi titik akhir bagaimana hubungan diplomatik ini dievaluasi. Saat inilah untuk uji komitmen kita pada perlindungan TKI," tegasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA