Walau belum begitu banyak data mengenai sifat, karakter dan status siklus yang diperoleh dari zona megathrust 4, 5, 6, 7, 8 dan 9, bukan berarti keenam zona itu bisa dipandang sebelah mata. Dari catatan sejarah dapat dikeahui bahwa zona patahan ini sangat aktif dan dapat membangkitkan gempa berkekuatan lebih dari 8 SR. Belum lagi, segmen-segmen ini sudah lama bertapa dan tidak beraktivitas. Catatan sejarah memperlihatkan bahwa aktivitas di zona ini terakhir kali terjadi pada abad ke-17.
Hal ini dipaparkan pakar gempa Dr. Danny Hilman ketika menjelaskan peta ancaman gempa besar pada Jumat malam (27/4). Zona 4 dan terletak di selatan Pulau Jawa, zona enam di selatan Bali dan Lombok, sementara zona 6 terketak di utara Nusa Tenggara. Gempa di kawasan ini bisa mencapai kekuatan 7,9 SR. Adapun zona 7 dan 8 berada di utara Kepulauan Maluku dan zona 9 di atas "kepala burung" Papua.
"Walaupun status siklus gempanya belum jelas tapi kita tahu patahan di wilayah ini juga merupakan seismic gap, dan wilayah ini adalah daerah pariwisata dengan populasi dan infrastruktur yang lumayan," ujar Danny Hilman. "Semua patahan dapat membangkitkan gelombang tsunami besar karena patahan ini adalah patahan naik di dasar laut," katanya lagi. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: