"Sebagai Ketua Umum Golkar, berarti (Ical) punya akar di bawah. Untuk meningkatkan akarnya menjadi akar tunjang dan kuat diperlukan sosialisasi yang panjang ke Pemilu 2014," kata politisi senior, Zaenal Maarif, kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat, 20/4).
Lagipula, menurut pria yang pernah mendirikan Partai Bintang Reformasi ini, siswa waktu 786 hari menuju Pilpres 2014 adalah waktu yang sangat sempit untuk sosialisasi calon presiden melihat wilayah Indonesia yang demikian luas. Maka diperlukan kecepatan untuk menentukan seorang tokoh yang siap bertarung.
"Sebenarnya harus diakui, Pak JK layak, Pak Akbar layak dan belum pernah sempat maju. Namun harus disadari realitasnya yang menjadi Ketua Umum adalah Bang Aburizal Bakrie dan Beliau yang layak dan kesiapannya tidak perlu diragukan," urainya.
Zaenal mengingat, ada kalimat bijak Ical saat ditawari untuk menjadi Cawapres dari SBY pada Pilpres 2009. "Tak elok saya menerima tawaran itu karena saya punya Ketua Umum yaitu Pak Jusuf Kalla," ucapnya menirukan jawaban Ical kala itu.
Soal siapa tokoh nasional yang pantas disandingkan dengan Ical, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, disebutnya sebagai sosok politisi perempuan berusia muda yang layak.
"Bang Aburizal hanya sekali untuk menjadi Presiden, maka Puan dapat menyerap banyak ilmu. Selain ilmu dari Ibu Megawati, juga dari pebisnis andal yang bernama Aburizal Bakrie," tandasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: