Pemprov Bangun Flyover & Underpass di Jalur Kereta

Diklaim Bisa Atasi Kemacetan & Risiko Kecelakaan

Jumat, 16 Maret 2012, 08:39 WIB
Pemprov Bangun Flyover & Underpass di Jalur Kereta
ilustrasi/ist
RMOL.Untuk mengatasi kemacetan dan risiko kecelakaan di pintu perlintasan Kereta Api (KA), Pemprov DKI Jakarta menyiapkan proyek pembangunan flyover dan underpass di jalur kereta. Pemprov juga diminta untuk meningkatkan koordinasi antar instansi dengan baik.

Menurut pengamat per­kotaan Universitas Trisakti Yayat Su­priatna, koordinasi antar in­s­tansi seperti Dinas Perhu­bungan (Dis­hub), Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI dan PT Kereta Api In­donesia (KAI) sangat pen­ting. Se­lain mengatasi masalah ke­ma­cetan, juga bisa menekan ang­ka risiko kecelakaan di jalur kereta.

“Saya kira tanpa ada koordi­nasi yang baik, pembangunan flyover dan underpass di jalur ke­­re­ta tidak akan bisa menye­le­sai­kan masalah kemacetan yang ada, termasuk tingkat kecelakaan,” ujar Yayat di Jakarta, kemarin.

Ia sangat mengapresiasi pem­bangunan flyover dan underpass di jalur kereta. Dengan pem­ba­ngunan tersebut, menurut dia, ting­kat kemacetan dan kecela­kaan di jalur kereta bisa berkurang.

“Pembangunan flyover dan underpass di jalur kereta diha­rapkan bisa dioptimalkan dengan baik Sehingga lalulintas di jalur kereta bisa lancar terkendali,” analisa Yayat.

Pengamat perkotaan Tigor Nainggolan menambahkan, pem­bangunan flyover dan underpass untuk mendukung sis­tem loop li­ne (jalur lingkar) ke­reta. Namun,  di­perlukan dukungan pemerintah pu­sat untuk mewujudkan pem­bangunan tersebut.

“Pemprov dikabarkan telah siap untuk melakukan pembe­basan lahan. Tanpa ada kerja sa­ma dan koordinasi yang baik, program tersebut sulit diwujud­kan,” kata Tigor.

Menurutnya, pembangunan flyover dan underpass merupakan di perlintasan KA bagian dari rencana revitalisasi kereta api di Jabo­detabek. Namun semua itu baru akan terwujud jika ada du­kungan dari pemerintah pusat melalui Ke­menterian Perhubung­an dan Kementerian BUMN yang membawahi PT KAI.

“Kalau bicara angkutan umum di Ibukota yang paling utama saat ini adalah kereta api. Maka­nya, infrastruktur dan re­gulasi harus disiapkan de­ngan baik agar tidak merugikan banyak pihak,” kata Tigor.

Ia berpendapat, pengemba­ngan angkutan masal berbasis kereta api merupakan solusi me­ngatasi ke­macetan di Jakarta karena mampu meng­angkut ra­tusan penumpang sekaligus da­lam waktu bersa­maan.

Dengan menggunakan sistem loop line ini, tambah dia, akan ada lima stasiun tambahan yang akan dibangun. Stasiun ter­sebut adalah, Roxy, Matraman, To­mang, Kebon Pedes (Bogor dan Cilebut) dan Bandengan. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA