Dipanggil SBY, Patrialis Akbar Siap Jalankan Tugas Apapun yang Diamanatkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 28 Februari 2012, 09:37 WIB
Dipanggil SBY, Patrialis Akbar Siap Jalankan Tugas Apapun yang Diamanatkan
Patrialis Akbar
rmol news logo Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri dan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar kemarin dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana Bogor.

Patrialis Akbar yang dihubungi Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Selasa, 28/2), tidak mau terbuka saat ditanyakan apa agenda pertemuan dan materi pembicaraan.

"Apa agendanya ya," elaknya sambil tertawa kecil.

"Pokoknya tugas negara masih banyak yang menunggu. Gitu saja," sambungnya.

Saat ditanya apakah dirinya diminta membantu Presiden SBY dalam menjalankan pemerintahan, Patrialis lagi-lagi mengelak.

"Itu masih rahasia," jelas politisi PAN ini.

Tapi yang jelas, sambung Patrialis, banyak hal yang ia bicarakan bersama Presiden SBY dalam pertemuan itu. Pembicaraan menyangkut bagaimana kepentingan negara masa depan.

"Karena kan Pak SBY juga melihat saya bekerja keras selama ini. Dan memang banyak hasil yang sudah kita lakukan. Jadi kita ini harus selalu siap untuk kepentingan bangsa dan negara apalagi membantu Presiden kita kan," papar mantan anggota DPR ini.

Tapi konkretnya, apakah Anda diminta bantuan oleh Presiden dan akan menduduki posisi apa?

"Nggak boleh dibicarakan. Nanti ada yang dek-dekan," ujarnya.

Apakah yang dek-dekan itu orang yang takut digeser oleh Anda?

"Nggak juga. Nggak ada yang digeser. Nggak ada," ungkapnya.

Tapi dia menegaskan, akan siap membantu Presiden SBY apabila diminta untuk membantu membangun negeri ini.

"Hidup kita ini adalah untuk mengabdi kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat itu bisa melalui kita pribadi, bisa juga melalui tugas negara. Jadi kita selalui siap," katanya mantap. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA