Kapitalisme Semu, MP3EI Bentangkan Karpet Merah untuk Pengusaha

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 15 Februari 2012, 20:38 WIB
Kapitalisme Semu, MP3EI Bentangkan Karpet Merah untuk Pengusaha
ilustrasi
RMOL. Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) kapitalisme semu. Karena MP2EI ini merupakan perpaduan antara penguasa dan pengusaha.

Demikian dikatakan Dewan Pengarah Sabang Merauke Circle (SMC), Arwin Lubis, saat menjadi pembicara dalam seminar MP2EI, Pengadaan Lahan dan Kesejahteraan Rakyat yang digelar Sabang Merauke Circle di Hotel Crown, Jakarta, Rabu (15/2).

Karena itu, lanjut Arwin, selama MP3EI berjalan, kesenjangan juga makin melebar. Karena pendekatan MP3EI melalui pendekatan bisnis as usual, yang memerlukan kolaborasi semua pihak, yakni pemerintah dan swasta untuk mencapai pertumbuhan.

"Jadi kalau digeneralisir, pemerintah pusat dan daerah adalah penguasa. BUMN dan pengusaha adalah kolaborasi pengusaha. Jadi MP3EI adalah kolaborasi pengusaha dan penguasa. Ini yang biasa disebut dengan kapitalisme semu, yang tidak mau bersaing dengan bisnis sehat," ujar Arwin.

Lewat MP3EI ini juga, masih menurut Arwin, pemerintah masih menggunakan mindset Orde Lama. Dia menjelaskan, Presiden SBY menyatakan saat ini kesejahteraan meningkat, tapi kenyataanya kesenjangan juga meningkat.

"Kalau dikaitkan ke MP3EI, ini hanya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 6,5-6,7 persen. Ini akibat dari model baru, tapi mindset Orba yang diperbarui dengan bentuk pencitraan ini. Maka jadilah not business as usual," ujarnya.

Karena itu jika ditelaah lebih jauh, lanjut Arwin, maka sudah dapat dibayangkan hasilnya kalau MP3EI ini hanya untuk pengadaan lahan yang luas bagi pengusaha baik asing maupun nasional. Alhasil, pengusaha akan mendapat konsesi yang luas. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA