Rentetan konflik yang mengarah pada kegagalan pemerintah itu membuat berang Presiden SBY. Kabarnya, Presiden segera menetapkan pengganti Joyo Winoto. Beberapa waktu lalu, Komisi II DPR pun sudah mengirimkan surat ke SBY yang intinya meminta mengganti Joyo Winoto.
Saat ini ada beberapa nama yang ditimang-timang oleh SBY. Selain mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji, informasi yang
Rakyat Merdeka Online dapatkan bahwa SBY juga mendorong Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta, Nachrowi Ramli.
Kebijakan itu sebagai cara untuk menyelesaikan ketegangan internal Demokrat yang suaranya terpecah jelang Pilkada DKI antara Fauzi Bowo (Foke) atau Nachrowi Ramli (Nara).
Anggota DPRD DKI dari Partai Demokrat, Habib Ahmad Husein Alaydrus, membantah keras berita itu. Dia tegaskan bahwa dukungan kepada Nachrowi untuk jadi Calon Gubernur dari Demokrat sudah jadi putusan Musyawarah Daerah, dari anak ranting (RT/RW) sampai DPD.
"Putusan Musda itu sudah harga mati dukung Nachrowi," tegasnya kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 15/2).
Dia tegaskan lagi bahwa sikap DPP Demokrat pun mendukung DPD. Semua dukungan tercurah pada Nachrowi.
Tapi, ketika ditanya apakah sikap DPP dan DPD itu sudah diamini oleh Ketua Dewan Pembina Demokrat, SBY, Habib tidak tahu.
"Pak SBY saya tidak tahu. Tapi kalau ditanya ke saya, dukungan ke Nachrowi sudah harga mati," tutupnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: