"Kita telah mendapat pelajaran pahit atas terpilihnya presiden yang sekarang, antara lain karena pembentukan opini, citra oleh media," ujar tokoh aktivis, Hatta Taliwang, beberapa saat lalu, Rabu (8/2).
Agar kesalahan pada Pilpres lalu tak terulang, dia berharap media lebih jernih dalam memperkenalkan calon presiden. Menurutnya, yang perlu dibedah dari para capres antara lain menyangkut moralitas, kredibilitas, dan integritas. Hal ini untuk memastikan apakah capres itu terlibat korupsi, pernah terlibat dalam kejahatan terhadap negara dan kemanusiaan. Juga yang perlu dibedah adalah kapasitas dan kapabiltas capres.
"Apakah orang tersebut antek kapitalis hitam atau antek asing. Jangan sampai media terlibat menjual 'musang berdulu domba'," tegas Hatta.
"Demi bangsa ini bila perlu semua media melakukan poling terbuka siapa sesungguhnya yang diinginkan rakyat dan bila perlu semua media melakukan analisis SWOT secara
fair tentang presiden yang diinginkan rakyat," sambungnya.
Hatta menambahkan, sembari membenahi sistem kenegaraan, maka terobosan pertama yang harus segera dilakukan menemukan pemimpin sesungguhnya. Paling tidak Indonesia bisa seperti Brazil yang menemukan Lula da Silva, seorang anak miskin pedagang asongan, tukang semir sepatu di Sao Paulo yang sukses mengangkat derajat bangsa dan rakyatnya.
"Salah satu caranya tentu dengan peranan pers yang bermoral dan bertanggungjawab pada bangsanya," tutup dia.
[ald]
BERITA TERKAIT: