"Kami tidak bisa beri kepastian kapan," ungkap seorang petugas hotel saat pengunjung menanyakan kapan dia bisa dapat kepastian untuk bisa menginap di hotel tersebut (Selasa, 7/2).
Karena itu, sang pengunjung itu pun akhirnya meninggalkan lokasi dan tampaknya mencari tempat penginapan lainnya.
Pelaksanaan acara HPN di Jambi ini sendiri mendapat sambutan positif dari warga, tak terkecuali warga kelas menengah ke bawah. Parapat misalnya. Lelaki paruh baya yang berprofesi sebagai tukang ojek ini berharap lewat kegiatan tersebut bisa menambah penghasilannya.
Di Jambi, ojek merupakan transportasi andalan dalam kota, selain angkutan umum dan taksi. Makanya dia berharap, pengunjung acara HPN dari berbagai daerah, menggunakan jasa ojek.
"Nggak tentu. Kadang kita dapat Rp 70 ribu, kadang Rp 40 ribu. Kata orang seperti rezeki macan," ungkap pria berdarah batak dengan logat khas Melayu Jambi ini saat ditanya berapa biasanya pendapatannya satu hari.
Tentang pelaksanaan acara HPN ini, tukang ojek yang mangkal di Sukarejo, Jalan Jenderal Sudirman ini tahu dari berbagai spanduk yang tersebar di berbagai lokasi di Jambi.
Puncak acara peringatan HPN akan digelar Kamis lusa (9/2). Dijadwalkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka acara tersebut. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan tokoh pers akan menghadiri hajatan insan pers tersebut.
[dem]
BERITA TERKAIT: