Demikian disampaikan orang dekat Prijanto, Mustofa Nahrawardaya, kepada
Rakyat Merdeka Online, Kamis siang (26/1). Anehnya, meski 32 anggotanya tidak hadir, Fraksi Demokrat melayangkan surat penolakan terhadap pengunduran diri mantan Aster TNI AD tersebut.
"Pri (Prijanto) menganggap perilaku Demokrat itu seperti perilaku yang tidak waras mengingat mundurnya dia harus dipertanggungjawabkan di depan legislatif," kata Mustofa mengungkapkan kekecewaan Prijanto.
Menurut dia, desakan fraksi-fraksi lain agar Prijanto berani berterus terang menyampaikan alasan kemunduran akhrinya sia-sia dengan absennya Demokrat.
"Pri menduga, langkah Demokrat tersebut disengaja untuk menghambat pengakuan Pri di depan anggota dewan, jangan-jangan Demokrat ketakutan borok Foke terbongkar selama memimpin Jakarta empat tahun terakhir," ucapnya.
Pria bersapaan Tofa itu pun sempat mendengar adanya "lalulintas" uang untuk memuluskan skenario boikot paripurna itu di DPRD DKI, nilainya hampir mencapai Rp 25 miliar.
"Ketika saya konfirmasi ke Pri, Beliau juga mendengar informasi tersebut. Pri mendesak agar dilakukan pemeriksaan dan dibongkar supaya rakyat tidak dibohongi," tuturnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: