Mahasiswa, kata dia, sudah seharusnya ikut menyuarakan kebenaran dan keadilan, membuka pintu-pintu penegakan demokrasi dan HAM yang selama ini membisu.
Hal itu disampaikan Kyai Maman yang merupakan tokoh Majelis Nasional Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) dalam seminar Nasional GMNI di Tangerang, Banten, kemarin (20/1). Di depan puluhan kader Marhaen itu, Kyai Maman mengajak untuk terus mewarisi semangat perjuangan Soekarno yang mencintai kehidupan, keadilan dan kemanusiaan.
"Menjadi pewaris semangat Soekarno adalah berani menjadi pejuang dalam krisis hak asasi manusia di tengah diamnya pemerintah terhadap pelanggaran HAM yang terjadi di Mesuji, Sampang dan berbagai tempat. Sikap diam pemerintah SBY merupakan praktek pembiaran atas kasus yang seharusnya ditangani," kata dia.
Kyai Maman mengimbau agar mahasiswa memiliki sikap peduli dan keberpihakan terhadap mereka yang lemah dan dalam penegakan hukum dan hak Asasi manusia.
[dem]
BERITA TERKAIT: