"Kami sudah selesaikan kajian (kenaikan) dan sudah menyerahkannya kepada Sekjen (ESDM). Kan harus satu pintu," kata dia di kantornya (Kamis, 19/1).
Namun, dia belum bisa memastikan apakah hasil kajian tersebut sudah diserahkan kepada DPR atau belum oleh Sekjen ESDM. Untuk diketahui, DPR meminta pemerintah untuk melakukan kajian rencana kenaikan TDL. Hasil kajian tersebut harus masuk bulan Januari ini.
Menurut Jarman, berdasarkan hasil kajian itu disebutkan jika rencana kenaikan TDL 10 persen pada April mendatang tidak akan memberikan dampak yang signifikan.
"Apalagi April itu momen terbaik, karena inflasinya sangat rendah," kata dia.
Jarman menambahkan, kenaikan itu hanya berlaku untuk pelanggan di atas 450 VA sehingga tidak akan berdampak bagi perekonomian.
Menurutnya, saat jumlah pelanggan listrik rumah tangga mencapai 40 juta pelanggan, sedangkan jumlah pelanggan 450 VA mencapai 19,6 juta pelanggan atau hampir 50 persen.
Saat ditanya kenapa pemerintah ngotot untuk menaikan TDL, dia mengatakan rencana kenaikan tersebut sudah masuk dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012. Kenaikan itu juga sesuai dengan roadmap ketenagalistrikan yang akan mengurangi jumlah subsidi listrik secara bertahap.
Ia mengatakan, subsidi listrik untuk tahun ini mencapai Rp 40,5 triliun. Tapi dengan naiknya TDL 10 persen akan menghemat Rp 8,9 triliun. Lebih lanjut, kata dia, pihaknya juga akan melakukan pengurangan biaya pokok produksi (BPP) listrik. Salah satunya dengan melakukan efisiensi energi mix.
"Apalagi tahun RSFU di Jawa Barat selesai sehingga pasokan gasnya ada dan proyek 10 MW juga akan selesai," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: