"Itu hak orang Papua. Tugas PGI hanya sesuai mandat sidang raya PGI untuk memfasilitasi dan mencari solusi persoalan Papua dan itulah yang senantiasa kami lakukan yaitu mendorong solusi terbaik di Papua agar kekerasan dihentikan," ujar Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 21/12)
PGI, lanjut Jeirry, mendorong dialog antara Papua dan Jakarta seperti yang terakhir kali dilakukan di kediaman pribadi Presiden SBY, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat pekan lalu (16/12).
"Dalam pertemuan malam itu, Presiden sambut baik dialog dan dia tegaskan sebetulnya ada kepentingan melakukan dialog dalam proses ke depan yang lebih baik. Mengenai seperti apa dialog dilakukan, itu harus dipikirkan," terangnya.
Dia tegaskan, pertemuan pekan lalu di Cikeas itu berlangsung sangat cair dan ada suasana kekeluargaan, saling simpati dan empati di dalamnya.
"Ungkapan merdeka yang mungkin di mata publik sangat kontroversial, dalam percakapan malam itu tidak muncul. Pusat dan Gereja Papua saling menghargai dan memahami posisi masing-masing. Pertemuan sangat cair dan penuh nuansa kekeluargaan," ujar Jeirry.
Sesungguhnya, dijelaskan Jeirry lagi, bahasa "merdeka" yang kerap didengungkan warga Papuacuma bertujuan mencari perhatian sungguh-sungguh dari pemerintah agar ada perubahan dalam pememenuhan kesejahteraan dan jaminan keamanan rakyat di Papua.
[ald]
BERITA TERKAIT: