"Sayang antara ucapan dengan perbuatan SBY tidak linier. Kata dan laku SBY jauh berbeda," kata Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Muhammad Sukron, kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat,9/12).
Sukron menegaskan bahwa rezim SBY-Boediono benar-benar gagal memberantas korupsi di Indonesia. Bahkan, di bawah kepemimpinan SBY-Boediono, praktek korupsi semakin menggurita. Kasus-kasus korupsi dengan jumlah miliaran dan trilunan rupiah terus mencuat ke publik, dan tidak satu pun kasus yang tuntas.
Sukron memberi contoh. Skandal Century, mafia pajak, Mirandagate, rekening gendut Polri, suap wisma atlet, suap proyek Hambalang, suap Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan rekening gendut PNS adalah sedikit contoh kasus yang hingga kini tidak jelas ujungnya. Dan lebih ironis, tidak sedikit dari kasus-kasus korupsi kelas kakap tersebut melibatkan elit Demokrat.
"Karena itu, momentum Hari Anti Korupsi hari ini adalah momentum untuk mengakhiri rezim SBY-Boediono yang sangat korup ini," demikian Sukron.
[ysa]
BERITA TERKAIT: