Skenario pertama, DPR menginginkan KPK bisa tegas terhadap kasus-kasus korupsi yang besar. Ini bisa dilihat dari dipilihnya Bambang Widjojanto.
"Bambang orangnya "liar". DPR menginginkan KPK tegas," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa waktu lalu (Sabtu, 3/11).
Sementara skenario kedua, katanya, DPR ingin mengerem penanganan korupsi-korupsi besar, terutama yang bersentuhan langsung dengan lingkaran kekuasaan dan DPR sendiri. Buktinya, DPR memilih Abraham Samad, Aryanto Sutadji dan Zulkarnain yang punya pendekatan sangat formalistik.
"Pendekatan formalistik akan terbatas pada pendekatan-pendekatan yang prosedural. Misalnya mengurus izin, penyadapan izin dulu dan sejenisnya. Ini tentu akan menyusahkan," katanya.
"Dari sisi ini, DPR menginginkan KPK yang kompromistis," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: