"Ini bermula dari masuknya IMF saat krisis moneter 1998. Namun saat itu pemerintah berani menentang IMF setelah ada protes besar-besaran ribuan petani tembakau, akhirnya pemerintah berani melahirkan PP No 19 Tahun 2003," kata AS Murdiyati dari Badan Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat Kementerian Pertanian, dalam diskusi buku hasil riset PBNU dan FISIP UI “Hitam Putih Tembakau†di STAINU Malang, Jawa Timur (Minggu, 20/11).
Menurut Murdiyati, saat ini merupakan momentum tepat bagi petani tembakau untuk melakukan protes keras atas ketidakadilan yang tercermin dari berbagai regulasi dan kebijakan yang mengancam kelangsungan petani tembakau.
"Mungkin PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) bisa membantu petani tembakau melakukan protes, kan mayoritas petani tembakau warga NU," lanjut Murdiyati.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: