Namun, kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, harapan itu telah disia-siakan oleh SBY. Masih menurutnya, bahkan dalam survei di tahun 2009, harapan terhadap SBY mencapai 85-90 persen.
"Menurut saya, ini dilewatkan begitu saja. Padahal modal itu sangat besar, apalagi dipilih lebih dari 60 persen," kata Burhanuddin dalam diskusi dengan tema "Membedah KIB II, Siapa yang Layak Diganti?' yang digelar Pemuda Muhammadiyah di gedung PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat siang ini.
Dalam pandangan pengajar FISIP UIN Jakarta ini, SBY harus tegas memimpin negeri ini. Selama ini, ujarnya, kelemahan SBY karena tidak tegas, peragu. Makanya tak heran jika antar menteri pun kerap bertengkar, tidak kompak. Karena itu, masih kata peneliti Lembaga Survei Indonesia saat ini merupakan momentum yang bagus dan terakhir untuk menentukan bagaimana masa depan pemerintahannya.
"SBY harus ambil itu," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: