"Kejadian semalam itu mengingatkan kita ke waktu Harlah NU ke-85 di Gelora Bung Karno (17 Juli). Waktu itu SBY juga ditinggalkan ribuan jamaah Nahdliyin sebelum dia berpidato. Itu menurut saya penolakan secara radikal dari Nahdliyin," kata mantan Jurubicara Presiden, Adhie Massardi, kepada
Rakyat Merdeka Online, Rabu (7/9).
Pria yang getol menyuarakan kritik tajam pada pemerintah ini berpendapat, sebetulnya sudah setahun belakangan ini rakyat tidak merasakan ketidakhadiran pemerintah dan presidennya karena kepemimpinan yang tidak tegas. Bahkan dia melihat ketidakpercayaan pada pemerintah tengah beralih menjadi kebencian. Hal itu pun tampak jelas dari fakta, ke daerah manapun SBY atau Boediono melakukan kunjungan pasti terjadi demonstrasi penolakan.
"Lembaga-lembaga riset merilis hasil survei yang menjelaskan penurunan kepercayaan rakyat pada pemerintah dan SBY. Nah, dua kali SBY tidak dihargai di Gelora Bung Karno, itu menegaskan sikap penolakan rakyat. Bahkan banyak yang menyalahkan kehadiran SBY sebagai faktor penyebab kekalahan Timnas tadi malam," jelasnya.
Jadi, sambung Adhie, saat ini SBY sudah dijatuhkan secara moral oleh rakyat. Tapi, belum secara politik.
"Penguasa itu didukung tiga hal, politik, hukum dan moral. Kalau SBY secara moral sudah dijatuhkan, tinggal menunggu secara hukum dan politik," jelasnya.
"Dan pesan ini yang penting bukan buat SBY, tapi untuk politisi dan partai politik yang ada di koalisi pendukung pemerintah," tegas Adhie.
[ald]
BERITA TERKAIT: