ARUS MUDIK

Polisi Disarankan Bikin Pagar Betis di Daerah Rawan Kecelakaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 26 Agustus 2011, 12:12 WIB
Polisi Disarankan Bikin Pagar Betis di Daerah Rawan Kecelakaan
ilustrasi
RMOL. Lima potensi ancaman bagi pemudik adalah jalanan yang tidak layak, membangkaknya jumlah pemudik sepeda motor, kendaraan melebihi kapasitas, faktor kelelahan, dan ketidaktaatan pada rambu-rambu.

Hal itu diutarakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta Pane. Secara khusus, dia menganjurkan para pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk ekstra hati-hati.

"Terjadinya kecelakaan umumnya didahului pelanggaran. Jadi, kecelakaan disebabkan human error dan jalan yang tidak memadai. Di jalur Pantura misalnya, banyak yang bergelombang dan rusak. Jalur Anyer dan Lampung banyak yang rusak parah," kata Neta kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (26/8).

Pada mudik 2009, ada 702 tewas dan 2010 turun jadi 128 tewas. Dari mudik ke mudik, Jawa Barat menjadi daerah paling rawan, terutama Pantura. Mudik tahun ini potensi ancaman ada di sepanjang Kalimalang, Cirebon selepas tol Palimanan dan Pejagan Berebes selepas tol arah Bumi Ayu. Hal ini disebabkan jalan yang sempit, bergelombang, pengalihan arus, dan dua arah tanpa pembatas.

"IPW berharap Polri lakukan 'pagar betis' di daerah-daerah rawan tersebut, seperti mudik tahun lalu. Selain itu diharapkan petugas polisi ekstra hati-hati. Sebab mudik 2010 ada tiga polisi yang jadi korban kecelakaan, dua di antaranya tewas. Mereka jadi korban saat bertugas mengamankan jalur mudik Lebaran," terangnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA