Penjemputan Nazar Tidak Terbukti, Patrialis Akbar Pantas Dicopot

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 27 Juli 2011, 09:47 WIB
Penjemputan Nazar Tidak Terbukti, Patrialis Akbar Pantas Dicopot
patrialis akbar/ist
RMOL. Kemarin siang, Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, mengatakan akan ada penjemputan buronan Nazaruddin di luar negeri oleh tim yang terdiri dari pihak imigrasi dan kepolisian. Tim sedianya berangkat tadi malam. Patrialis enggan memberi tahu dimana lokasi penjemputannya karena takut eks Bendum Demokrat itu kabur.

Meski Kapolri, Menko Polhukam, dan pimpinan KPK tidak mengamini pernyataan Patrialis beberapa saat kemudian, tetap saja pernyataan menteri asal PAN itu bak angin segar, setelah tiga bulan lamanya publik dicekoki testimoni skandal-skandal versi Nazaruddin. Eks kolega Anas Urbaningrum itu sudah cukup menguras energi bangsa karena Presiden pun sampai memohon-mohon agar Nazar pulang.

Sayang, hingga detik ini, apa yang dikatakan Patrialis tidak terbukti. Padahal Patrialis bilang tim penjemput berangkat malam kemarin.

Menurut politisi senior, Zaenal Maarif, Patrialis sudah mempermainkan perasaan rakyat. Oleh karena itu dia wajib diberi sanksi tegas oleh Presiden SBY.

"Kalau ungkapan Patrialis Akbar tidak ada kenyataan dalam penjemputan Nazaruddin, sebaiknya Presiden SBY memberhentikan dia dari jabatanya," ujar mantan Wakil Ketua DPR itu dalam pesan singkat kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 27/7).

Bukan hanya mempermainkan hati rakyat, Zaenal menyebutnya telah melakukan kebohongan publik dan mempermalukan Presiden. Maka sanksi pencopotan itu sudah layak untuknya.

"Dia telah melakukan kebohongan terhadap rakyat dan mempermalukan Presiden SBY," tegas Zaenal lagi.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA