Meski Kapolri, Menko Polhukam, dan pimpinan KPK tidak mengamini pernyataan Patrialis beberapa saat kemudian, tetap saja pernyataan menteri asal PAN itu bak angin segar, setelah tiga bulan lamanya publik dicekoki testimoni skandal-skandal versi Nazaruddin. Eks kolega Anas Urbaningrum itu sudah cukup menguras energi bangsa karena Presiden pun sampai memohon-mohon agar Nazar pulang.
Sayang, hingga detik ini, apa yang dikatakan Patrialis tidak terbukti. Padahal Patrialis bilang tim penjemput berangkat malam kemarin.
Menurut politisi senior, Zaenal Maarif, Patrialis sudah mempermainkan perasaan rakyat. Oleh karena itu dia wajib diberi sanksi tegas oleh Presiden SBY.
"Kalau ungkapan Patrialis Akbar tidak ada kenyataan dalam penjemputan Nazaruddin, sebaiknya Presiden SBY memberhentikan dia dari jabatanya," ujar mantan Wakil Ketua DPR itu dalam pesan singkat kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 27/7).
Bukan hanya mempermainkan hati rakyat, Zaenal menyebutnya telah melakukan kebohongan publik dan mempermalukan Presiden. Maka sanksi pencopotan itu sudah layak untuknya.
"Dia telah melakukan kebohongan terhadap rakyat dan mempermalukan Presiden SBY," tegas Zaenal lagi.
[ald]
BERITA TERKAIT: