Buyung Sedih Nazar Dikorbankan dan SBY Cuma Mengimbau

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 26 Juli 2011, 18:42 WIB
Buyung Sedih Nazar Dikorbankan dan SBY Cuma Mengimbau
buyung nasution/ist
RMOL. Advokat gaek, Adnan Buyung Nasution, yakin kalau perkara korupsi Nazaruddin juga melibatkan rekan-rekannya yang lain di Partai Demokrat. Buyung juga sependapat kalau dikatakan Nazar sedang ditumblkan.

"Bendahara itu tugasnya direktif dari ketua umum dan Dewan Pembina, tugasnya kan cari uang untuk partainya bertriliun dan bermiliiar,"  kata Buyung dalam wawancara di studio Metro TV yang disiarkan live, beberapa saat lalu (Selasa petang, 26/7).
 
Tentu, lanjut Buyung, uang yang berhasil dikumpulkan ada sebagian buat dirinya (Nazar) sendiri. "Tapi buat partai juga. Nah sekarang terbongkar kenapa Nazaruddin yang terus dituding. Saya rasa ada yang tidak fair disini," imbuhnya.

Buyung mengatakan, penegak hukum dan seluruh masyarakat harus jujur mempertahankan nilai kebenaran sebagai milik semua orang.

"Jangan hanya Nazaruddin yang diperiksa. Presiden harus nonaktifkan semua yang disebut Nazarudddin supaya diperiksa semua," katanya.

Menurutnya, pemeriksaan terhadap kader Demokrat lain, yang dituduh Nazaruddin menerima uang korupsi, bisa dilakukan walau Nazaruddin belum juga kembali ke Indonesia.

"Tidak harus tunggu Nazaruddin. Dia dikorbankan sendirian. Saya bukan pembela Nazaruddin tapi nilai kebenaran harus ditegakkan di negara ini. Mereka (kader Demokrat lain) bisa dipanggil sebagai saksi dan diskors dulu semua. Nanti kalau diperiksa tidak ada apa-apa kan bisa dikembalikan lagi," tegas Buyung.

Buyung juga mengaku merasa sedih karena Presiden SBY cuma bisa mengimbau Nazaruddin pulang untuk jalani proses hukum.

"Saya sedih presiden cuma bisa mengimbau. Harusnya dia perintahkan aparat polisi, Jaksa Agung dan KPK, katakan 'hai kamu orang semua berbuat sesuatu'. Dia mesti konkrit," sesal Buyung.[ald] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA