Seperti diberitakan
Metro TV beberapa saat lalu, Patrialis mengakui keberadaan Nazar sudah diketahui dimana. Namun dia enggan memberitahukannya pada media karena takut buronan itu kabur.
"Siap melakukan penjemputan Nazaruddin. Tempatnya tidak tahu, nanti kalau dia dengar, dia kabur. Pihak polri dan imigrasi jalan," jelas Patrialis.
Karena Nazar ada di negara orang, maka pemerintah melakukan langkah pertama berkomunikasi terlebih dulu ke negara itu.
"Pemerintahan disana dan akan bicarakan baik-baik, akan jelaskan yang bersangkutan buron. Kedua, surat jalannya sudah dicabut pemerintah dan ketiga paspornya tidak berlaku. Ketiga, kita mohon kerjasama dengan pemerintah disana membantu pemulangan bersangkutan untuk diizinkan membawa Nazaruddin," urainya.
Rencananya, yang menjemput Nazar adalah tim dari imigrasi Menkumham dan Polri.
"Ada, nanti malam. Dari kepolisian beberapa dan dari imigrasi satu orang," jelasnya.
Ketika didesak negara yang dituju oleh tim Patrialis menjawab, "Saya engga tahu."
[ald]
BERITA TERKAIT: