Saat ini demonstran sedang menggelar parade orasi dari berbagai elemen gerakan yang tergabung dalan Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS). Sebelum orasi, lagu
Indonesia Raya pun dinyanyikan.
Menurut salah seorang orator, Presiden SBY terlalu sibuk mengurus Partai Demokrat dan Muhammad Nazaruddin. Di sisi lain, Presiden SBY tidak pernah peduli dengan separuh rakyat Indonesia yang miskin dan papa.
"Rakyat resah karena harga barang naik. Mereka kelaparan," kata Koordinator dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia, Dadan, dalam orasinya di depan gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta (Jumat, 22/7).
Menurut Dadan, pemerintah wajib mensahkan RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai bukti kepedulian pada rakyat. Apalagi seharusnnya RUU BPJS disahkan tahun yang lalu sebab UU SJSN telah disahkan tahun 2004.
"Tapi jangan disahkan, sampai sekarang malah tidak jelas. Maka dari itu kita tuntut SBY mensahkan BPJS. Itu harga mati," tegas Dadan.
Selain menggelar orasi, para demonstran juga membawa keranda mati yang bertuliskan
"Matinya Nurani Penguasa, Sahkan RUU BPJS." [yan]
BERITA TERKAIT: