Swiss Ingin Perkuat Hubungan dengan Asean

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Rabu, 29 Juni 2011, 13:00 WIB
Swiss Ingin Perkuat Hubungan dengan Asean
ilustrasi/ist
RMOL. Asean merupakan salah satu mitra penting Swiss dalam perdagangan internasional. Selain menduduki peringkat ke-empat ekspor Swiss, Asean juga berada di peringkat kedua dalam ukuran volume perdagangan dengan Swiss. Sebegitu penting Asean bagi Swiss, sejak 2009 lalu Dutabesar Swiss di Jakarta sekaligus menjabat sebagai Dutabesar Swiss untuk ASEAN.

"Swiss bermaksud untuk menjadi mitra pembangunan (development partner) ASEAN," begitu kata Daniel Derzic, Koordinator Regional untuk Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Departemen Luar Negeri Swiss ketika berbicara dalam roundtable discussion yang diselenggarakan KBRI Bern di Kursaal Bern, Senin (27/6). Adalah Kedubes RI di Bern yang mengirimkan kabar mengenai roundtable discussion tersebut.

Diskusi dengan tema "Asean Community in a Global Community of Nations" ini menghadirkan tiga narasumber lain, yakni Wakil Tetap RI untuk Asean, Dutabesar Ngurah Swajaya; Direktur Mitra Wicara dan Antar Kawasan, Jose Tavares; serta Dosen Universitas Indonesia, Dr. Makmur Keliat yang saat ini sedang melakukan riset di University Freiburg, Jerman.

Adapun Dutabesar Ngurah Swajaya menegaskan, sebagai Ketua Asean, Indonesoa saat ini mendorong kelahiran Komunitas Asean yang berorientasi dan berpusat pada rakyat. Komunitas ini akan menjadi inti dari pengembangan arsitektur kawasan. Dengan tercapainya suatu Komunitas Asean yang kuat yang memiliki hubungan baik dengan berbagai mitra di luar Asean, diharapkan di masa depan Asean dapat memiliki posisi bersama dalam berbagai isu global.

Pada kesempatan tersebut, Direktur MWAK Jose Tavares menjelaskan perkembangan hubungan kerjasama antara Asean dan negara-negara di sekitar kawasan Asean dalam tiga pilar utama, yaitu politik, ekonomi, dan sosial budaya. Beberapa contoh yang disampaikan antara lain Asean plus three, Asean Regional Forum (ARF), Asean Defense Ministerial Meeting, serta East Asia Summit.

Sementara Dr. Makmur Keliat menjelaskan arti penting peningkatan kapasitas institusional Asean sebagai salah satu kunci untuk menjadikan Asean sebagai lembaga yang lebih otonom di masa datang.

Argumentasi ini didasarkan pada pandangan Makmur Keliat bahwa saat ini Asean masih merupakan  suatu organisasi yang dikendalikan oleh anggota-anggotanya, ketimbang merupakan organisasi yang mengendalikan anggota-anggotanya. Karena itu adalah krusial bagi Asean untuk mengubah statusnya menjadi suatu variabel yang independen di kawasan.

Namun demikian, Dr. Keliat mengakui bahwa Asean telah mencapi banyak keberhasilan, antara lain menjaga stabilitas keamanan antar kawasan Asean. Selama ini, praktis tidak terjadi perang besar antar wilayah Asean, meskipun masih terdapat konflik kecil antar negara dalam satu kawasan.

"Asean Charter, Bangkok Declaration, dan berbagai kesepakatan kerja sama antar negara Asean merupakan bukti keberhasilan Asean," demikian Dr. Makmur Keliat. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA