MARTY BOHONG?

Mungkin, Ada Salah Paham Dubes Arab Saudi dan Marty Natalegawa Soal Maaf

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 24 Juni 2011, 16:58 WIB
Mungkin, Ada Salah Paham Dubes Arab Saudi dan Marty Natalegawa Soal Maaf
tb hasanuddin/ist
RMOL. Komisi I DPR meminta Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdulrahman Mohammed Amin Al Khayyat memberi penjelasan pada publik soal permintaan maaf atas kasus pemancungan TKI, Ruyati binti Satubi.

"Harus diperdalam lagi, Dubes itu menyatakan tidak pernah minta maaf soal yang mana? Kalau Pak Marty bilang kan Dubes (Saudi) sudah minta maaf untuk urusan tidak memberitahu soal pemancungan. Tapi Dubesnya mengaku tidak minta maaf," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online, jumat (24/6).

TB menduga, ada perbedaan di antara kedua pejabat itu tentang permintaan maaf yang disampaikan.

"Bisa jadi Pak Marty anggap minta maaf karena tidak memberitahu waktu pemancungannya, padahal  Dubes minta maaf karena dihukum mati. Jadi memang ya harus klarifikasi keduanya," tegas TB.

Dalam rapat antara Kementerian Luar Negeri dengan Komisi I (Senin, 20/6), kata TB, Marty tidak membahas soal permintaan maaf dari Dubes Saudi karena saat itu Komisi I masih fokus mencecar soal Dubes Indonesia untuk Arab Saudi yang "kecolongan."

Tapi kalau pada akhirnya nanti Marty yang tebukti berbohong, maka menteri berkacamata itu harus menunjukkan malu dengan mengundurkan diri dari jabatannya.

"Kalau dia ketahuan berbohong akan lebih terhormat kalau dia mundur saja. Tapi kalau misunderstanding lain masalah," tegasnya.

Namun dia juga merasa kesal dengan Arab Saudi yang terkesan pongah karena terkesan tertutup soal pemancungan Ruyati.

"Ya, begitulah mereka," singkatnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA