Dari pengamatan yang dilakukan dua badan itu diketahui bahwa aktivitas gunung dengan ketinggian 2.212 meter di atas permukaan laut itu meningkat.
"Magma terdeteksi bergerak mendangkal, geothermal meningkat, dan sumber-sumber air di gunung yang dulu dianggap layak ternyata mengalami peningkatan kadar kimia," ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada
Rakyat Merdeka Online, di Jakarta, Selasa siang (26/4) .
Peningkatan aktivitas Gunung Sibayak ini terjadi sejak Gunung Sinabung meletus pada Agustus tahun lalu.
Andi mengatakan, hari ini dia dan Kepala PVMBG Dr. Surono mendiskusikan perkembangan terakhir kegunungapian dan mitigasi yang dipersiapkan. Selain Gunung Sibayak, sejumlah gunung yang juga dipantau adalah Gunung Tambora, Gunung Kelud, Gunung Krakatau.
Gunung Sibayak adalah ladang panasbumi yang akan menghasilkan uap belerang yang banyak. Suhu permukaan diperkirakan mencapai 100 derajat Celcius. Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung dipantau secara terus menerus oleh tim yang berada di Simpang Empat, Tanah Karo.
[guh]
BERITA TERKAIT: