"Bahkan, pemerintah cenderung pasif," ujar Mayjen (Purn) TB Hasanuddin kepada
Rakyat Merdeka Online, Rabu petang (13/4).
Menurut TB, pada kasus-kasus pembajakan demikian, sedianya ada empat alternatif yang dapat dilakukan dalam upaya pembebasan sandera. Pertama, melalukan negosiasi langsung oleh perusahaan dengan perompak terkait nilai uang tebusan. Kedua, kerjasama dengan pemerintah setempat. Ketiga, melalui tokoh sebagai mediator. Dan keempat, melalui upaya paksa dengan pengerahan pasukan komando.
"Alternatif kedua sepertinya akan sulit, karena kita ketahui bahwa pemerintah di Somalia sangat tidak efektif dan kita akan kesulitan memanfaatkan saluran diplomatik dengan negara Somalia," ujarnya.
Untuk alternatif ketiga lebih sulit, karena Indonesia tak punya akses kepada tokoh yang dimaksud. Jadi alternatif yang ada adalah mengikuti tuntutan perompak dengan membayar uang tebusan yang diminta, atau melakukan upaya pembebasan melalui operasi militer.
"Dua alternatif ini mestinya harus diambil pemerintah dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dan yang paling penting adalah selamatkan nyawa sandera sekarang juga," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: