Tetapi, menurutnya, tidak begitu dalam isu terorisme. Ia tegaskan, perlindungan minoritas di Indonesia cenderung berbanding terbalik dengan penanganan terorisme.
"Persoalan kekerasan terhadap minoritas baik agamalain maupun agama yang sama memang perlu mendapat perhatian. Di sisi lain, dalam kasus terorisme sebenarnya pemerintah sudah lakukan tindakan bagus dan sukses," ujar Ulil kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Kamis, 31/3).
Dalam melakukan pembongkaran terhadap jaringan terorisme dan menangkap teroris, kemudian dalam pemberian hukuman pada pelaku terorisme, pemerintahan SBY-Boediono mungkin
is one of the best in the world.
"Bisa dibilang Indonesia adalah
is one of the best in the world dalam penanganan terorisme," tegasnya.
Dalam pandangannya, Indonesia menangani kelompok teroris sesuai prosedur demokrasi. Tidak menggunakan kekuatan militer yang tidak demokratis, seperti kekuatan tangan besi yang dilakukan pemerintah Negeri Paman Sam.
"Dalam tangani teroris, AS kalah baik karena kita (Indonesia) gunakan prosedur demokratis," terangnya.
"Tapi dalam perlindungan minoritas, agak lemah dan tak sesukses tangani terorisme. Kritik dari Dubes AS disini, dari beberapa anggota Kongres AS yang pernah datang ke Indonesia dan bebarapa lembaga NGO internasional juga kalangan dalam negeri, harus jadi lecutan bagi pemerintah," saran tokoh Jaringan Islam Liberal ini.
[ald]
BERITA TERKAIT: