RUU INTELIJEN

Lawan dan Stabilitas Nasional Masih Samar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Sabtu, 26 Maret 2011, 10:05 WIB
Lawan dan Stabilitas Nasional Masih Samar
RMOL. RUU Intelijen masih samar dan mengandung banyak kerancuan. Salah satunya adalah mengenai siapa pihak yang diidentifikasi sebagai lawan.

Menurut mantan Koordinator Kontras, Usman Hamid, definisi lawan ini harus diperjelas agar nanti tidak jadi pasal karet, yang dapat digunakan untuk siapa saja yang dianggap merintangi kekuasaan.

Usman yang berbicara dalam diskusi bertajuk "Mengkritisi RUU Intelijen" di Warung Daun, Cikini, Jakarta (Sabtu, 26/3), melanjutkan, keanehan lain dalam draf RUU itu berkaitan dengan penggunaan istilah stabilitas nasional. Menurut Usman, istilah stabilitas nasional masih bermakna negatif di kalangan publik. Di masa Orde Baru, stabilitas nasional menjadi "agama" baru yang memperbolehkan pemerintah menekan masyarakat sipil untuk melanggengkan kekuasaan.


"Istilah stabilitas nasional kurang tepat, harus diganti dengan keamanan. Stabilitas identik dengan pemerintah Orde Baru yang bermakna hanya untuk kepentingan penguasa dalam hal ini pemerintah saja. Bukan untuk kepentingan nasional," imbuhnya. [ade]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA