“Kami nggak takut digugat. Sebab, Gayus yang bohong dan memutarbalikkan fakta,’’ ujar anggota Satgas PMH, Mas AchÂmad Santosa, kepada Rakyat Merdeka, di Gedung Menara Thamrin, Jakarta, kemarin.
Sebelumnya diberitakan, Partai Golkar mau menggugat Satgas PMH gara-gara dinilai membuat skenario memojokkan Aburizal Bakrie (Ical).
“Berdasarkan keterangan terÂpidana kasus pajak Gayus TamÂbunan bahwa Satgas yang mereÂkaÂyasa. Jadi, kami akan melakuÂkan langkah hukum untuk meninÂdaklanjuti pengakuan Gayus tersebut,’’ papar Wakil Bendahara DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo.
Seusai divonis di PN Jakarta Selatan, Rabu (19/1) Gayus meÂnuÂding anggota Satgas PMH seperti Denny Indrayana, Mas Achmad Santosa, dan Yunus HuÂsein yang telah memanfaatkan kasusnya untuk kepentingan politik, terutama terkait soal asal-usul uangnya yang berasal dari PT Kaltim Prima Coal, PT ArutÂmin, dan PT Bumi Resources yang sebagian sahamnya dimiliki keluarga Aburizal Bakrie.
Gayus mengaku, Satgas mengÂhembuskan isu yang tidak benar, seÂperti ia bertemua Aburizal Bakrie di Bali.
Mas Achmad Santoso selanjutÂnya mengatakan, para politisi seÂharusnya membantu pemberanÂtasan mafia hukum di negeri ini. Bukannya dengan mudahnya percaya terhadap ucapan Gayus yang jelas-jelas terpidana kasus pajak.
“Masa politisi percaya sama Gayus daripada sama Satgas,’’ ucapnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Benar nih nggak takut deÂngan rencana gugatan itu?
Buat apa takut. Gayus yang boÂhong kok dan memutarbalikÂkan fakta. Jadi, kami tanggapi biasa-biasa saja. Malah, kami seÂmakin semangat bekerja, dan solid.
Memang apa yang sedang digarap?
Kami sedang melakukan pengaÂwasan terhadap kasus Gayus dengan berkoordinasi dengan lembaga peÂnegakan hukum, yakni Polri, KPK, kejaksaan, dan KeÂmenterian Keuangan.
Selain itu, merumuskan bersÂama-sama dengan lembaga peneÂgak hukum untuk program penÂcegahan mafia hukum.
O ya, apakah laporan tertulis sudah diserahkan ke Presiden?
Sebenarnya kemarin (Kamis, 21/1) sudah kami email ke Pak Presiden. Kemudian hari ini (keÂmarin) Pak Denny sudah meÂnyamÂpaikan secara langsung. Laporan itu ditandatangani oleh Pak Darmono sebagai Wakil KeÂtua Satgas, dan Pak Denny sebaÂgai Sekretaris Satgas.
Presiden merasa terkejut deÂngan pernyataan Gayus, bagaiÂmana komentar Anda?
Waduh, saya nggak tahu ya. Tapi intinya adalah Pak Sudi Silalahi (Mensesneg) menelpon saya untuk menjelaskan masalah ini ke publik. Kemudian disuruh membuat laporan tertulis dalam waktu 1X24 jam. Nah, dalam waktu dekat ini kami akan menÂcari waktu untuk menjelaskan ke Presiden.
Apa lagi langkah yang dilaÂkukan Satgas?
Nggak perlu ditanggapilah. Sebab, kami sedang berkonsenÂtrasi membantu Presiden dan Wakil Presiden untuk melaksanaÂkan 12 butir Instruksi Presiden. Artinya, 12 butir itu terdiri dari empat kategori. Pertama, penyeÂlesaian perkara itu sendiri. KeÂdua, perbaikan sistem. Ketiga, tindaÂkan pejabat atau aparat peÂnegak hukum itu sendiri. Keempat, moniÂtoring dan evaluasi.
Jadi, kami sepakat tidak mau membuang energi dan pikiran tersedot pada statemen Gayus. Karena itu yang diinginkan oleh mafia.
Apa Satgas tidak khawatir deÂngan pernyataan Gayus?
Kami bukannya khawatir, tapi tertawa kok. Ada ya orang seperti itu yang bisa memutarbalikkan fakta dan melakukan kebohoÂngan. Kalau misalnya, Gayus itu merasa kecewa dan frustrasi dengan vonis itu, saya kira itu hal wajar. Tapi yang kami tidak bisa terima adalah memutarbalikkan fakta dan kebohongan itu.
Kalau Satgas tidak menerima dengan pernyataan Gayus yang memutar balikan fakta, berarti ada langkah hukum yang diamÂbil Satgas dong?
Kalau kita merasa khawatir dengan pernyataan Gayus maka berhasil lah tujuan dari orang-orang yang memang di balik staÂtemen Gayus itu. Jadi, menurut kami statemen Gayus itu tidak perlu dipikirin. Sebab, pernyaÂtaan Gayus tidak betul, karena dia menuduh Satgas berarti menuduh Polri juga. Sebab, kami ke SingaÂpura bersama-sama dengan Polri.
Apalagi Satgas mengkaitkan dengan nama Ical (Aburizal Bakrie). Padahal dia yang memÂberitahukan kepada kami waktu di Singapura. Kemudian dia memÂberitahukan kepada pengaÂcaranya Adnan Buyung Nasution. Dia juga menjelaskan secara rinci dan runtut dalam berita acara pemeriksaan tim independen. Kemudian dia menjelaskannya di persidangan.
Padahal, setiap orang yang disidik selalu tanya, apakah Anda sehat, dan dalam keadaan terteÂkan. Jadi, bagaimana mungkin kita menyuruh menjelaskan 31 peÂrusahaan itu. Hal yang tidak masuk akal.
Apa pesan Anda terÂhadap orang-orang yang tiÂdak suka deÂngÂan Satgas?
Menurut saya objektivitas, dan akal sehat harus kita pergunakan. Perbedaan pendapat boleh-boleh saja. Jadi, orang-orang yang tidak suka dengan Satgas harus meÂneliti fakta-fakta yang ada diÂpersiÂdangan yang disampaikan Gayus, sehingga tidak terkesan membabi buta dengan Satgas.
Bagaimana komentar Anda dengan ucapan Gayus itu adaÂlah CIA?
Saya kira tidak perlu dianggap serius. Karena itu terÂlalu mengaÂda-ngaÂda. Silakan diÂbuktikan saja. Orang-orang yang menyeÂbarkan itu.
Dengan pernyataan Gayus bahwa Satgas menyudutkan Ical, banyak partai politik yang menginginkan Satgas dibubarÂkan, bagaimana komentar Anda?
Menurut saya partai politik yang tidak suka dengan Satgas harus dipertanyakan, apakah spiritnya memberantas korupsi. Kalau Partai Golkar merasa terÂsudut karena dikaitkan dengan ketua umumnya, perlu kami teÂkanÂkan bahwa Satgas tidak perÂnah menyebut Ketua Umum Partai Golkar. Kita di depan perÂsidangan mengungkapkan apa yang disamÂpaikan Gayus. Bahwa ini ada kaitanÂnya dengan peruÂsahaan kelompok Bakrie. Bukan dengan Aburizal Bakrie, jangan salah.
Menurut saya, kenapa yang diÂsebut perusahaan Bakrie. Karena Gayus yang menyebut perusaÂhaan Bakrie saja. Sebaiknya GaÂyus juga menyebutkan perusaÂhaan yang lainnya. Cuma itu tidak dilakukan Gayus. Siapa tahu perusahaan yang lainnya juga memberikan uang ke Gayus.
Partai Golkar meminta PreÂsiden untuk membubarkan SatÂgas karena rekam jejak Satgas kotor, bagaimana komentar Anda?
Ya, kalau ini tidak perlu diÂtanggapi. Itu pernyataan yang berbau politik. Jadi, bukan porsi kita untuk menjawab. Silakan saja mereka mengatakan seperti itu. [RM]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.