"Pemimpin WikiLeaks ini sudah lama tinggalkan AS dan bergerak di Skandinavia dan terakhir bermukim di Swedia," ujar Dynno Cressbon kepada
Rakyat Merdeka Online, Rabu (1/12).
Menurut Dynno, Julian dan rekan-rekannya mendirikan kelompok peretas ini, karena tidak bersimpati pada kebijakan luar negeri Amerika Serikat, semenjak negeri Paman Sam itu melancarkan perang intelijen di sejumlah negara di Timur Tengah.
"Mereka menyatakan, akan terus memburu kejahatan rahasia AS di Irak, Afghanistan dan melakukan tindakan pembangkangan politik terhadap kebijakan luar negeri AS, yang dianggap menciptakan teror politik," umbar Dynno.
Dynno juga menjelaskan, bahwa WikiLeaks berkomunitas dengan
hacker yang menyuplai hasil retasan dari berbagai tempat dan kemudian diumumkan ke situs WikiLeaks.
Selain itu, banyak juga veteran perang AS yang kecewa dengan kebijakan perang AS, terutama kebijakan perang pada zaman George W Bush, yang membangkang dan mengirimkan dokumen-dokumen operasi militer di Irak dan Afghanistan.
"Mereka kenal secara virtual tak bertemu secara fisik,
by online. Karena mereka mengkalim kelompok nirlaba, mereka sepertinya akan terus keluarkan dokumen-dokumen baik operasi intelijen dan lobi bisnis AS di negara-negara lain," ujarnya.
Julian Assange lahir di Australia pada 3 Juli 1971. Ia kini dikabarkan menjadi buronan nomor satu Organisasi Polisi Internasional (Interpol). Tapi bukan karena mengumbar dokumen-dokumen rahasia luar negeri dan militer AS, melainkan karena berdasarkan permintaan Swedia atas tuduhan pelecehan seksual.
[ald]
BERITA TERKAIT: