Sebulan Diziarahi 90 Ribu Orang, Gus Dur Tak Jadi Pahlawan Membuat Pendukung Kecewa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 12 November 2010, 11:29 WIB
Sebulan Diziarahi 90 Ribu Orang, Gus Dur Tak Jadi Pahlawan Membuat Pendukung Kecewa
gus dur/ist
RMOL. Kepala Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur Lukman Hakim, kecewa dengan keputusan pemerintah yang tidak menetapkan  mantan Presiden Abdurrahman Wahid sebagai pahlawan nasional.

"Kalau kecewa ya. Tapi tidak berlebihan, biasa-biasa saja," ujar Lukman Hakim kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 12/11), di sela-sela acara napak tilas perjalanan pahlawan nasional Hasyim Asyari dan Wahid Hasyim yang diselenggarakan Kementerian Sosial di Jombang, Jawa Timur.

Lukman mengungkapkan, sebenarnya pihak pesantren tidak terlalu mempermasalahkan keputusan pemerintah itu. Karena masyarakat sendiri telah memberikan gelar pahlawan kepada Gus Dur. "Semuanya baik itu dari Islam, Kristen dan kelompok lain telah memberikan gelar pahlawan kepada Dus Dur meskipun pemerintah tidak memberikan," ungkapnya.

Soal bagaimana kecintaan masyarakat kepada sosok Gus Dur, dia mengungkapkan, sampai saat ini pengagum Gus Dur terus berjiarah ke Makam Gus Dur di Jombang. Dalam sehari, urainya, pejiarah Gus Dur mencapai 3 ribu orang. Dan puncaknya, pada Sabtu dan Minggu. Pada akhir pekan itu, jumlah peziarah mencapai 5 ribu orang.

"Kalau ditotal dalam sebulan mencapai 90 ribu orang yang berjiarah," ungkapnya.

Karena tidak juga ditetapkan sebagai pahlawan Nasional, Lukman menyerahkan kepada masyarakat yang akan menilai keputusan pemerintah itu. Karena hal itu juga sebenarnya tidak ada pengaruh terhadap Gus Dur.

"Kami melihat yang baik saja lah. Dus Dur sekarang sudah meninggal. Diberi gelar atau tidak, tidak ada pengaruhnya. Gus Dur sudah tenang disana, indah di alamnya. Jadi tidak ada pengaruh," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA