Petugas Komunikasi dan Informasi PMI, Aka Lukluk F, dalam pernyataannya ke
Rakyat Merdeka Online (Sabtu, 6/11) mengatakan, dari hasil rapid asesmen sementara (5/11) sebanyak 18.802 jiwa telah mengungsi di 47 titik pengungsian yang tersebar di wilayah Kabupaten Sleman.
Data ini dimungkinkan akan terus bertambah sejalan dengan kepanikan dan luasnya wilayah aman pengungsian yang semula lebih dari 15 Km menjadi 20 Km berdasarkan rilis Kementrian ESDM per 6 November 2010.
Sementara dari data asesmen tersebut kebutuhan yang mendesak dari setiap titik pengungsian adalah masker, tikar, baby kit, makanan dan susu bayi, hygien kit, obat-obatan, pelayanan kesehatan, keperluan wanita, air bersih dan MCK.
PMI juga telah menerjunkan Tim Pelayanan Kesehatan, RFL untuk Pemulihan Hubungan Keluarga yang terpisah dan Water and Sanitation (Watsan) untuk suplai air bersih. Tim Watsan PMI pun memindahkan posko yang semula berada di Turi menjadi di PKU Yogyakarta yang berada di Gamping.
Dari laporan yang dihimpun PMI Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi DIY juga telah memberikan layanan kepada titik-titik pengungsian yang ada di wilayahnya masing-masing.
[ald]
BERITA TERKAIT: