Terkait kasus ini, ada beberapa catatan yang perlu saya sampaikan.
Sebaiknya Pertamina bertindak cepat untuk menguji lab produk pertalite di SPBU tersebut, untuk membuktikan apakah kasus tersebut memang dipicu oleh kualitas pertalite dari SPBU yang bersangkutan, atau faktor lain.
Aksi cepat dari Pertamina sangat penting untuk memitigasi agar kasus tersebut tidak semakin liar dan sulit dikendalikan. Dan bisa membentuk opini publik yang salah.
Mengingat, jika dilihat narasinya, kasus tersebut sepertinya ada agenda setting tertentu dari pihak lain. Narasinya sama dengan kasus kasus sebelumnya.
Masyarakat sebagai pengguna BBM sebaiknya jangan terlalu mudah percaya dan terpancing dengan kasus yang muncul terkait BBM Pertamina.
Sebab menurut data Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) terbukti selama 2024-2025, terdapat 32 kasus yang menyerimpung produk Pertamina, yang semuanya ternyata berupa hoax, scamming, dan sejenisnya.
Dengan kata lain kasus-kasus tersebut tidak benar, tidak mencerminkan fakta di lapangan.
Tulus AbadiKetua FKBI (Forum Konsumen Berdaya Indonesia)
BERITA TERKAIT: