Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gaya Kaesang Santai dan Santuy

OLEH: ANDRE VINCENT WENAS

Senin, 02 Oktober 2023, 05:10 WIB
Gaya Kaesang Santai dan Santuy
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep/Ist
DANA, seorang mahasiswa Unversitas Pelita Harapan (UPH), baru saja bergabung dengan PSI. Ya dia tertarik masuk politik. Menurut pengakuannya, karena ada Kaesang Pangarep yang bilang di politik itu santuy dan santai saja.

Rupanya ini yang bikin anak muda Gen-Z (juga milenial) tertarik. Kabarnya kesekjenan di PSI akhir-akhir ini rada kewalahan gegara traffic pendaftaran via online jadi ramai.

Kembali ke figur Dana, sang mahasiswa, dari obrolan singkat dengannya saya dapat informasi, dia baru semester 2, dan ayahnya kader parpol juga tapi bukan PSI, dan sedang menjabat jadi bupati. Wow.

Tapi Dana ini kemauannya keras, dengan gayanya yang santai dan santuy ia merealisasikan objektifnya non-negotiable, yaitu bergabung ke PSI. Anak muda yang notabene pilihan parpolnya berbeda dengan ayahnya.

Dia beritahu hasratnya masuk PSI ke ibunya, dan minta ibunya kasih tahu ke bapaknya. Entah bagaimana dinamika internal keluarga mereka, singkat cerita, persoalan beres.

Never underestimate the power of emak-emak, dan kemauan keras anak muda Gen-Z. Kombinasi yang sangat powerful.

Sementara Kaesang, semenjak didapuk jadi Ketum PSI pada Senin kemarin, dengan gayanya yang santai dan santuy, langsung tancap gaspol mendatangi BaraJP, Arus Bawah Jokowi, Pertiwi dan beberapa organ relawan Jokowi lainnya (saya sendiri sampai lupa apa saja, ada banyak). Gercep kata orang.

Didatangi (sowan) untuk apa? Ya untuk minta dukungan, apa lagi.

Santai dan santuynya anak muda Gen-Z ini rupanya diaktualisasi dengan gaya tancap gaspol, sampai-sampai mereka yang mengikutinya terpontal-pontal dalam mengimbanginya.

Mungkin definisi santai dan santuynya memang berbeda dengan makna yang dipahami generasi sebelumnya (misalnya baby boomers).

Figur menarik lainnya yang barusan saya temui di PSI adalah anak muda bernama Wijanarko. Profesinya: seorang dalang. Ya, dalang wayang kulit. Ia belajar dalang dari bapaknya yang juga seorang dalang.

Lalu Wijanarko melanjutkan kuliah di Solo untuk mendalami pedalangan di Institut Seni Indonesia (OSI) Surakarta, selesai saat Covid-19 merajalela kemarin ini.

Kreativitas dan modernisasi pewayangan dilakoni oleh Wijarnarko. Nanggap wayang ala Wijanarko ini lain dari yang lain, deso mowo coro negoro mowo toto. Satu desa punya caranya sendiri tapi negara punya pakemnya yang mesti  ditaati. Buat yang tertarik katanya bisa pantau versi wayangnya di kanal Youtube PSI.

Wah, yang jelas saat ini banyak generasi Z dan milenial dengan latar belakang beragam jadi tertarik pada PSI. Semangat anti korupsi dan anti-intoleransi yang dibawakan dengan gaya yang santai dan santuy ala anak muda zaman now.

Tapi jangan lupa kencangkan sabuk pengaman, karena dalam aktualisasinya mereka bakal tancap gaspol, yang tidak siap bisa terpontal-pontal.

Entah apa lagi yang bakal terjadi, kabarnya PSI dan Kaesang punya gebrakan berikutnya yang belum bisa di-spill. Pantau saja terus. rmol news logo article

Penulis adalah Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis Perspektif (LKSP) Jakarta

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA