Senjata api ilegal, sangkaan polisi kepada Dito. Hasil penggeledahan, ia punya 15 senjata api, sembilan di antaranya ilegal.
Jenderal Listyo kepada wartawan, Jumat (21/7) mengatakan: "Saat ini sedang ada tahapan pencarian yang bersangkutan, tentunya alamat yang bersangkutan, keberadaan di mana, ini kan sedang kita dalami.”
Dilanjut: "Kalau ia di luar negeri, tentunya juga ada proses atau tahapan yang harus kita lalui, mekanisme
police to police yang selalu kita prioritaskan dan mekanisme-mekanisme lain.”
Tapi, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro kepada wartawan, Jumat (21/7) mengatakan, kecil kemungkinan Dito berada di luar negeri. Sebab, paspornya atas nama Mahendra Dito Sampurno bernomor C9139533 berlaku hingga 27 Mei 2027, disita polisi. Juga, belum ada pemberitahuan dari pihak Imigrasi bahwa Dito ke luar negeri.
Seandainya Dito sudah kabur ke luar negeri, maka disebabkan dua hal: Ia pakai identitas palsu. Atau kabur lewat pelabuhan kecil yang kurang terjaga. Atau gabungan keduanya.
Perkara Dito ini unik. Awalnya, tahun lalu ia konflik dengan penyanyi Nikita Mirzani. Ia diejek Nikita di medsos. Lalu diperkarakan. Uniknya, Nikita diburu aparat Polresta Serang Kota. Sedangkan pihak berkonflik sama-sama tinggal di Jakarta, yang mestinya diusut Polda Metro Jaya.
Dito punya dua rumah di daerah elite Jakarta Selatan. Yakni di Jalan Taman Brawijaya III, Nomor 6A, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Satu lagi di Jalan Intan RSPP Nomor 8, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Kemudian Nikita ditahan di Polresta Serang Kota, diadili. Tapi selama tiga kali sidang, saksi korban Dito Mahendra tidak pernah hadir. Akhirnya Nikita dinyatakan bebas murni. Bebas dari tahanan.
Nikita sambil menyatakan bersyukur, juga menyindir Dito yang takut muncul ke publik. Sindiran berhenti sampai di situ. Konflik mereka selesai.
Tahu-tahu, Senin, 13 Maret 2023 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengusut perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) eks Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi, diduga melibatkan Dito Mahendra. Lantas, aparat KPK menggeledah rumah Dito.
Ditemukan 15 senjata api. Sembilan di antaranya ilegal, atau tanpa surat. Temuan itu diteruskan ke Polri. Maka, rumah Dito digeledah polisi.
Hasilnya dahsyat. Di rumah Dito di Jalan Intan RSPP, polisi menyita satu pucuk senjata
airsoft gun hitam merk Wingmaster Shotgun Model 870, dilengkapi dengan 1 magazin warna hitam.
Ada 29 butir peluru lapua kaliber 7,62 x 39 mm. Juga 25 butir peluru MU1-TJ kaliber 9 x 19 mm. Ada lagi 24 butir peluru di dalam kotak warna hitam bertuliskan Eley. juga ada sebuah
flashlight merk Night Evolution.
Selain itu, sebuah
performance pistol barrel glock merek Swenson warna hitam. Sebuah kotak warna hitam berisi lima belas selongsong peluru, dan KTP atas nama Mahendra Dito Sampurno.
Di rumah Jalan Taman Brawijaya, disita satu pucuk
airsoft gun jenis pistol dengan Nomor WET5168 buatan Taiwan. Juga sebuah boks senjata api Cabot Gun, 45 ACP SN CGC1144.
Dari temuan itu, Dito selayaknya penjahat di film-film Amerika. Maka, Dito dipanggil polisi untuk diperiksa. Tapi tak pernah datang.
17 April 2023 Dito ditetapkan sebagai tersangka pemilik senjata api. Dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1951 yang mengatur soal kepemilikan senjata api. Bunyinya:
“Barangsiapa, yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, amunisi atau sesuatu bahan peledak, dihukum dengan hukuman mati, atau hukuman penjara seumur hidup, atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya dua puluh tahun.”
Meski ancaman hukuman mati, tapi belum pernah ada pelanggar pasal tersebut dihukum mati. Selama ini pelanggarnya dihukum sekitar satu sampai tiga tahun penjara. Seperti tindak pidana ringan.
Dito sudah tersangka, dipanggil sampai tiga kali juga tidak muncul. Kemudian ditetapkan masuk DPO (Daftar Pencarian Orang) alias buron. Sampai sekarang.
Brigjen Djuhandani sudah minta bantuan Densus 88 Antiteror Polri, memburu Dito. Densus 88 terkenal ahli, dan gigih, memburu penjahat. Tapi nihil. Dito juga ‘ditekan’ dengan cara ibunda dan adiknya diperiksa di Bareskrim Polri. Tapi Dito tak menyerah.
Pers berspekulasi, ada beking yang melindungi Dito. Dugaan itu dibantah Brigjen Djuhandani: “Tidak ada beking. Cuma soal waktu saja, ia belum tertangkap.”
Betapa pun, semua penjahat buron pasti akan ditangkap. Kalau polisi memburu dengan serius. Sebab, semua buron pasti hidup dalam kesulitan. Sehingga gampang ditangkap.
Pendapat itu dikatakan Detektif Swasta Inggris, Tony Imossi. Bahwa, semua penjahat yang buron pasti ditangkap polisi, asalkan polisi bekerja keras.
Tony Imossi mengatakan itu kepada wartawan
BBC News, ketika diwawancarai tentang buron polisi Inggris yang paling licin, bernama Jack Shepherd. Dimuat di
BBC, 12 Januari 2019. Berjudul: “
Jack Shepherd: Can a fugitive remain on the run forever?”.
Shepherd, kini 38, berkencan (kencan pertama) dengan nona Charlotte Brown. Mereka naik
speedboat milik Shepherd, menyusuri Sungai Thames pada akhir Desember 2015. Saat itu usia Charlotte Brown 24. Sungai Thames di selatan Inggris, mengalir di Kota London menuju laut.
Speedboat dipacu Shepherd sangat kencang, melebihi batas. Lalu speedboat terpelanting, terbalik, Shepherd dan Miss Brown terlempar. Hanyut di sungai. Shepherd selamat, tapi diduga kabur. Brown ditemukan tewas.
Maret 2018 Shepherd ditangkap polisi, diperiksa. Saat dalam pemeriksaan ia lolos, lantas kabur. Ia diburu polisi Inggris. Ke mana-mana tidak ketemu. Pengadilan, tanpa menghadirkan terdakwa, menjatuhkan vonis hukuman enam tahun penjara buat Shepherd.
Polisi terus memburunya. Sampai ke negara-negara Eropa. Berbulan-bulan tidak ketemu.
Ia ditangkap polisi Cekoslowakia pada Februari 2017, saat menggunakan dokumen Italia palsu. Polisi menahannya, sambil mencari tahu identitas asli Shepherd. Saat itulah ia lolos lagi. Kabur lagi.
Detektif Tony Imossi dalam wawancara dengan
BBC mengatakan, buron yang biasa hidup glamor seperti Shepherd tidak bakal tahan hidup lama dalam pelarian. Sebab, ia pasti kesulitan.
Imossi, detektif swasta berpengalaman lebih dari 30 tahun, mengatakan, bahwa semua buron hidup "di bawah radar polisi" memerlukan dukungan sangat besar.
Untuk menghindari deteksi, Shepherd harus membuang ponselnya, rekening bank, dan semua akun
online, serta menjauh dari lembaga pemerintah.
Buron juga harus menghindari menghubungi orang yang dicintainya.
Imossi: "Sangat sulit bagi seseorang untuk keluar dari lingkarannya dan hidup sepenuhnya tersembunyi.”
Dilanjut: "Ia membutuhkan seseorang untuk memiliki rekening bank baru, karena yang lama pasti dipantau polisi. Itu mahal. Itu membutuhkan banyak dukungan."
Dilanjut: “Jika ia terbang keluar Inggris, sebelum staf perbatasan (Imigrasi) disiagakan, Shepherd bisa saja meninggalkan Eropa melalui rute yang sudah ditentukan tanpa meninggalkan jejak.”
Diperkirakan, Shepherd terbang ke Gibraltar. Dari sana dia bisa melintasi perbatasan ke Spanyol. Kemudian bisa sampai ke Maroko. Berakhir di Afrika tanpa meninggalkan jejak. Kalau ia sudah di Afrika, sulit dilacak.
Imossi menyarankan polisi fokus mendekati kerabat dan teman terpidana. Juga aktif menyelidiki kerabat dan teman terpidana dari pintu ke pintu. Sebab, di antara mereka pasti ada yang membantu Shepherd dari jarak jauh.
Imossi: "Pada saatnya, Shepherd akan kehabisan uang dan bantuan dan akan menjalani kehidupan yang tidak nyaman. Bahkan penjahat sekelas Ronnie Biggs (perampok kereta api terkenal di sana) pun akhirnya harus pulang."
Atas saran itu, polisi Inggris aktif ‘menekan’ keluarga, kerabat, teman dan kenalan Shepherd. Polisi secara rutin mendatangi para orang dekat Shepherd.
Saran detektif terbukti benar. Januari 2019 Shepherd menyerah kepada polisi Georgia, wilayah Kaukasus, dibatasi Laut Hitam di barat Rusia. Shepherd menyerah dan mengaku ke polisi Georgia, bahwa ia buron polisi Inggris. Saat itu ia kehabisan uang.
Lalu, ia diterbangkan ke Inggris. Begitu tiba di London, langsung dijebloskan ke penjara, menjalani hukuman.
Detektif Imossi mengatakan, polisi memburu penjahat mirip perang. Maka, putuskan mata rantai pasokan logistik, musuh bakal kelaparan, dan kalah.
Apakah itu bisa diterapkan polisi memburu Dito, buron lebih dari tiga bulan itu? Kita tunggu saja hasilnya. Biarkan polisi bekerja.
Penulis adalah Wartawan Senior
BERITA TERKAIT: