Guru Sekumpul selama hidupnya adalah sosok ulama kharismatik. Beliau merupakan ulama daerah asli Martapura. Beliau lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942, dan kemudian tutup usia pada umur 63 tahun di Martapura, 10 Agustus 2005.
Hingga kini makamnya selalu dipadati peziarah. Penghormatan peziarah kepada makam Guru Sekumpul begitu luar biasa. Peziarah yang datang selalu membawa rangkaian bunga yang tersusun indah. Makam pun selalu semerbak dengan harumnya bunga.
Peziarah ketika memasuki area makam yang posisinya di samping Masjid Ar-Raudah, akan merasakan suasana spritual yang luar biasa. Harumnya area makam semakin membuat peziarah betah duduk berlama-lamaan sambil berdzikir dan berdoa.
Para peziarah yang datang mengambil posisi berjarak dari besi yang mengelilingi makam. Beda dengan para peziarah di makam-makam lainnya yang cenderung ingin dekat dengan makam sedekat mungkin, bahkan tubuh pun ditempelkan ke makam. Tapi hal itu tak terlihat di makam Guru Zaini.
Mereka berziarah seakan Guru Sekumpul masih hidup. Mungkin karena itu, para peziarah tak mengambil jarak sangat dekat dengan makam sebagai bentuk penghormatan kepada Abah Guru Sekumpul.
Guru Sekumpul selama hidupnya dikenal sebagai pecinta keturunan Rasulullah SAW. Setiap habaib datang ke beliau mendapatkan penghormatan yang luar biasa. Karena kecintaannya kepada Ahlul bait atau keluarga Rasulullah SAW, Allah SWT mengangkat derajat Guru Sekumpul. Bahkan setelah wafat pun, peziarah selalu memadati makamnya seperti makam para habaib yang dicintainya.
Selama di Kalsel menemani Habib Hasyim Arsal Alhabsi sebagai caleg Partai Amanat Nasional (PAN) dalam satu bulan terakhir ini semenjak akhir bulan November hingga sekarang, saya berkeliling lebih dari sepuluh kabupaten. Di setiap kabupaten saya selalu mendapatkan kesempatan bertamu di rumah-rumah penduduk. Hampir semua rumah penduduk yang saya kunjungi selalu terpampang foto Guru Sekumpul.
Masyarakat setempat juga memanggil beliau sebagai Abah Guru Sekumpul. Abah di sini berasal dari kata bahasa Arab yang artinya adalah ayah. Tentu yang dimaksud masyarakat setempat, abah adalah ayah ideologis dan ruhani.
Sekumpul adalah wilayah kelurahan yang luasnya sektar satu kilometer persegi. Penduduknya sekitar 13 ribu. Bisa dikatakan relatif padat penduduk untuk sebuah wilayah Kalimantan.
Posisi Sekumpul persisnya terletak di kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Sekumpul berjarak sekitar 17 km dari Bandara Syamsudin Noor, Banjar Baru atau sekitar setengah jam dengan daya tempuh normal.
Sekumpul begitu erat dengan nama Guru Zaini. Karena Guru Sekumpul, kawasan ini menjadi pusat perbelanjaan yang diperhitungkan di Martapura, bahkan Kalsel.
Kini, makam Guru Sekumpul juga menjadi destinasi utama para pelancong wisata religi. Warga setempat yang dikenal religius juga selalu menjaga suasana religiutas di wilayah ini. Martapura bukan hanya berkilau karena banyak penjual batu permata, tapi juga bercahaya karena aktivitas spritual keagamaannya.
Di Martapura dan sekitarnya tidak pernah sepi dari senandung pujian kepada Nabi SAW yang dibingkai dalam rutinitas pembacaan Maulid Nabi SAW. Kondisi inilah yang membuat Martapura menjadi kota yang teduh yang muaranya adalah makam Guru Sekumpul.
Rohimahullaah. Semoga Allah selalu mengasihi beliau. Amin.
[***]Alireza AlatasPembela ulama dan NKRI/aktivis Silaturahmi Anak Bangsa (Silabna).
BERITA TERKAIT: