Yang terhormat: Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Baswedan.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebelumnya saya mendoakan Pak Anies dan Sandi selalu sehat dalam menjalankan tugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tugas bapak-bapak di provinsi yang menjadi ibukota Indonesia dengan penduduk 265 juta jiwa dan penduduk Jakarta lebih dari 10 juta jiwa bukanlah hal yang mudah. Jakarta sebagai barometer negeri ini, sehingga apapun yang terjadi di Jakarta akan berdampak ke provinsi lain.
Pak Anies, sewaktu tahun 2013-2014 saat menjelang Pilpres 2014, Jakarta banyak terjadi kekurangan di sana-sini. Seperti banjir, macet, kotor dan sederet kekuarangan yang lain. Dan kekurangan tersebut beberapa masih ada hingga saat ini. Semoga kekuarangan tersebut bisa dibenahi segera. Karena dari kekurangan tersebut, bisa berimbas terhadap Indonesia 5 tahun kedepan. Alasan ini berdasarkan fakta di lapangan dan kenyataan yang dirasakan sekarang. Surat terbuka ini saya "list" sebagai berikut:
-Sewaktu kandidat presiden melihat got dan selokan kotor, dengan gesit kandidat tersebut masuk ke lubang got. Mohon di tahun 2018-2019, lubang-lubang got ditutup dengan beton. Saya tidak ingin, got menjadi alat pencitraan seperti tahun 2014.
- Mohon abang becak tidak melewati jalan Merdeka, saya khawatir nanti saat Pilpres 2019, ada yang minjam becak dan pakaiannya untuk foto-foto pencitraan. Seolah-olah wong cilik, padahal neolib.
- Mohon abang tukang tambal ban di berikan edukasi, kalau usaha tambal ban, jangan mau lapaknya disewakan untuk foto-foto pencitraan. Apalagi kalau sampai pakaiannya juga dipinjam.
- Mohon pasar-pasar tradisionil dibuat bersih dan nyaman. Tolong diperiksa eternit dan atap jangan ada yang bocor, saya tidak tega nanti di 2019 ada yang naik melalui eternit dan naik genting agar bisa difoto seolah-olah mengeri bangunan. Sebab tahun 2014 ada yang nekat melakukan hal ini demi sudut foto yang tepat buat pencitraan.
-Mohon berikan arahan ke pedagang pakaian, agar menjual pakaian jangan terlalu mahal. Usahakan pakaian di bawah Rp 100 ribu. Agar tidak ada lagi yang merasa pakaian 100 ribu adalah pakaian paling murah. Ini juga yang dijual waktu 2014 yang lalu.
- Dan masih banyak yang lainnya, yang tidak sempat saya tulis satu persatu di surat terbuka ini.
Pak Anies, surat terbuka ini begitu penting, karena jika lalai menyikapi hal di atas, dampaknya akan kami rasakan 5 tahun lagi kedepan. 4 tahun terakhir saja sudah sangat berat, apalagi jika ditambah 5 tahun lagi. Sekali lagi saya ingatkan, Jakarta adalah Ibukota Indonesia, sehingga menjadi pusat perhatian nasional bahkan dunia. Berikan contoh yang terbaik buat provinsi lainnya.
Demikian surat terbuka ini, mohon maaf jika ada kelancangan dan kritikan ke Pak Anies sebagai Gubernur Indonesia eh Jakarta, ini semata-mata demi menyelamatkan Indonesia 5 tahun kedepan dari viralisasi propaganda media gombal seperti yang sudah terjadi di 2014.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Muhammad Alhadi
Warga DKI Jakarta
[***]
BERITA TERKAIT: