Antara Prabowo, Jokowi Dan Anies

Senin, 26 September 2016, 08:49 WIB
Antara Prabowo, Jokowi Dan Anies
Ilustrasi/Net
ANTARA PRABOWO, JOKOWI, DAN ANIES

TEROBSAN kembali dilakukan Prabowo dalam Pilgub DKI Jakarta. Tanpa diduga sebelumnya, pilihan Cagub DKI yang diusung Gerindra dan PKS jatuh kepada Anies Baswedan. Semua orang masih ingat, Anies adalah jubir Jokowi JK pada Pilpres 2014 yang lalu. Belakangan Anies terkena resufle dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja nya Jokowi. Banyak informasi beredar, bukan Anies yang mendekat ke Prabowo, tapi justru pihak Prabowo yang mengundang Anies. Pada mulanya Anies menolak. Tapi akhirnya bersedia menerima tawaran itu.

Banyak analisa terhadap pilihan Prabowo ke Anies. Ada yang mengatakan sebagai upaya Prabowo untuk memberi kesan bahwa dia bukan pendendam. Dengan memunculkan Anies, Prabowo ingin menunjukkan dirinya seorang patriot. Prabowo juga akan menuai image bahwa dia bukan orang yang ingin membangun dinasti kekuasaan. Anies dan Sandiaga pasangannya bukanlah kerabat Prabowo.

Pemilihan Anies juga menghapus kesan adanya deal transaksional, karena semua tahu Anies bukan pemilik modal. Pilihan terhadap Anies seolah memberi sinyal bahwa Prabowo ingin memenuhi keinginan publik Jakarta, menghadirkan pemimpin yang berkarakter antitesis dari petahana. Anies adalah media darling, flamboyan, dan penuh tatakrama. Meskipun terkesan mendadak dan kepepet, pilihan terhadap Anies terlihat benar benar berasal dari suatu kajian strategi yang matang dan penuh perhitungan.

Kita jadi diingatkan kejadian Pilgub DKI sebelumnya, ketika Prabowo membawa Walikota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) ke kancah pertarungan Pilgub DKI Jakarta. Meskipun Jokowi sebenarnya kader PDIP, tapi semua tahu bahwa Prabowolah yang pertama kali mendorong Jokowi datang ke Jakarta. Sejarah membuktikan, Jokowi bisa mengalahkan incumbent Fauzi Bowo dan nama-nama besar lain seperti Faisal Basri, Alex Nurdin, dan Hidayat Nur Wahid.

Bahkan, dalam kelanjutannya, Jokowi akhirnya bertarung melawan Prabowo sendiri memperebutkan kursi Presiden RI, dan mengalahkannya.

Terbersit pertanyaan, apa sebenarnya agenda Prabowo mengusung Anies di Pilgub DKI kali ini? Apakah Prabowo ingin menyiapkan Anies tidak hanya jadi Gubernur DKI, tapi juga untuk maju di Pilpres 2019?

Hal ini bisa saja terjadi mengingat jika Prabowo maju lagi di Pilpres 2019 tentu usianya sudah sangat tidak muda lagi. Lagipula Prabowo tentu tidak mau dipermalukan Jokowi untuk yang kedua kali. Jadi, lebih baik mengajukan generasi baru yang lebih fresh dan siap mengalahkan Jokowi.

Tapi ada juga pemikiran yang mengatakan bahwa Anies tidak disiapkan jadi Presiden. Prabowolah yang nanti tetap akan maju ke Pilpres 2019 menantang Jokowi kembali. Jika ini yang direncanakan, maka mengusung Anies hanyalah sebagai bagian dari strategi pemanasan memenangkan Pilpres 2019. Tentu jika itu skenarionya Prabowo harus segera menyodorkan kontrak politik ke Anies untuk tidak akan maju ke Pilpres 2019.

Sebab jika tidak, apabila ternyata nanti ada yang mendorong Anies maju dalam Pilpres 2019, dan (sepertinya) Anies tidak menolak, maka ini menjadi patah hati Prabowo yang kedua. Wallahualam. [***]

M Izzul Muslimin

Pemerhati sosial dan politik

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA